SINAR HARAPAN--Komunitas Bicara Udara meminta pemerintah untuk mengeluarkan peringatan resmi kepada masyarakat mengingat polusi udara yang tinggi dapat berdampak serius pada kesehatan manusia.
Partikel berbahaya dan bahan kimia dalam udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
"Kualitas udara yang buruk di beberapa kota kita saat ini merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Kami mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam memberikan peringatan kepada masyarakat terkait polusi udara yang tinggi," kata Co-Founder Bicara Udara, Novita Natalia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, peringatan ini akan membantu masyarakat dalam mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatannya.
Data dari indeks kualitas udara (AQI) dan polusi udara PM2.5 di beberapa kota di Indonesia telah mencapai tingkat yang sangat buruk dalam beberapa waktu belakangan.
Berdasarkan data dari IQAir, kualitas udara di Jakarta menjadi yang terburuk ketiga di dunia pada Selasa (6/6/2023) pukul 09.40 WIB. Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 152 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 57 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
Novita menilai masyarakat perlu meningkatkan kesadaran kualitas udara demi menjaga kesehatan dalam menghadapi tantangan polusi udara.
"Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat melindungi diri sendiri dan menjaga kesehatan mereka dalam menghadapi tantangan polusi udara," ujarnya.
Ia mengemukakan menggunakan masker saat berada di luar ruangan yang berpotensi terpapar polusi udara, mengurangi aktivitas di luar ruangan yang tidak penting, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi kesehatan individu dan keluarga.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI bersama komunitas dan lintas sektor terkait menyusun upaya pencegahan polusi udara perkotaan di Indonesia guna menekan laju kasus penyakit pernapasan.
"Upaya yang dilakukan dengan melibatkan lintas sektor, karena ini permasalahan lingkungan dan kita ada di dalamnya. Permasalahan ini harus diatasi bersama-sama," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan upaya yang kini ditempuh pemerintah dalam penyediaan udara bersih dan bebas polusi dilakukan dengan mendorong upaya promotif dan preventif guna mencegah masyarakat mengalami dampak buruk kesehatan dari polusi udara.*
Artikel Terkait
Anies Genjot Warga Gunakan Transportasi Umum Terkait Kualitas Udara
Lembaga Data Kualitas Udara IQ Air Tempatkan Jakarta sebagai Kota Paling Berpolusi di Indonesia
Pemprov DKI Gunakan 200 Kendaraan Listrik pada 2023 Demi Kualitas Udara
Batasi Bepergian Keluar Ruangan, Masyarakat yang Sensitif dengan Kualitas Udara Sebaiknya Gunakan Masker
Pakar: Kualitas Udara di DKI Jakarta Memburuk Bukan Hanya Karena Kendaraan Bermotor