Demi Kelancaran Ibadah Haji, Jamaah Calon Haji Lansia Dihimbau Manfaatkan Rukhsah (Keringanan Hukum) Berhaji

- Selasa, 23 Mei 2023 | 13:24 WIB
ilustrasi/Demi Kelancaran Ibadah Haji, Jamaah Calon Haji Lansia Dihimbau Manfaatkan Rukhsah (Keringanan Hukum) Berhaji. (foto: LihatJambi/Setkab)
ilustrasi/Demi Kelancaran Ibadah Haji, Jamaah Calon Haji Lansia Dihimbau Manfaatkan Rukhsah (Keringanan Hukum) Berhaji. (foto: LihatJambi/Setkab)

SINAR HARAPANJamaah calon haji lanjut usia (lansia), udzur karena sakit, dimensia atau stres, risiko tinggi, dan disabilitas diimbau memanfaatkan keringanan hukum atau rukhsah saat berhaji untuk kelancaran ibadah haji yang mereka jalankan.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid, di Kantor Daerah Kerja Madinah, Senin kemarin menjelaskan bahwa pada saat manasik, jamaah sudah mendapatkan materi manasik terkait lansia.

"Kami mengimbau agar mereka (jamaah lansia) mengutamakan ibadah yang rukun. Selain itu yang tidak mempengaruhi sah dan tidak sahnya ibadah, gunakanlah konsep kemudahan," kata Subhan.

Baca Juga: Peluang Kerja di Tangerang, Ada 7.631 Loker di 29 Perusahaan

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas Daerah Kerja (Daker) Madinah Arief Nurrawi, di Madinah, menambahkan bahwa PPIH Arab Saudi siap melayani jamaah haji lansia termasuk mendorong kursi roda hingga menggendong jamaah yang memiliki keterbatasan fisik.

"Misalnya kalau kita lihat lansia yang memiliki keterbatasan perlu kursi roda atau perlu digendong turun dari pesawat atau dari bus ke pondokan, tentunya semua petugas siap menyukseskan kebijakan bapak menteri," kata Arief Nurrawi.

Dia mengatakan layanan jamaah haji lansia dan disabilitas terus memperkuat koordinasi dengan seluruh layanan PPIH Arab Saudi khususnya di Daker Madinah dan secara umum di Daker Bandara dan Daker Makkah.

Baca Juga: Kemenkes Tingkatkan Program Deteksi Dini Penyakit Kanker Merata ke Seluruh Indonesia

Pada tahun ini Indonesia memberangkatkan 221.000 jemaah haji. Terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Dari jumlah tersebut sebanyak 66.943 jamaah merupakan lanjut usia (lansia).

Haji Kartono, konsultan ibadah, dalam kesempatan terpisah, menjelaskan jenis amalan ibadah yang mendapatkan keringanan hukum atau rukhsah.

Pertama, niat ihrom bersyarat (untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya halangan dalam perjalanan ibadah haji, terutama bagi jamaah lansia, risiko tinggi, dan jamaah yang fisiknya lemah).

Baca Juga: Lakukan 3R Sampah Plastik, Indonesia Cegah Lebih dari 200 Ribu Ton Sampah Plastik Bocor ke Laut

Kedua, Tawaf (bagi jamaah udzur seperti karena menderita sakit wasir, beser, istithadhah atau darah keluar terus di saat masa haid bagi wanita, atau keluar angin atau kentut terus menerus), maka tawafnya sah dan tidak dikenakan sanksi apa pun.

Ketiga, Tawaf putaran ketiga atau keempat keluar hadas kecil (pendapat Dawud dan Ibnu Hazm menjelaskan bahwa melaksanakan tawaf tanpa dalam keadaan suci boleh atau sah, termasuk wanita yang sedang nifas, kecuali wanita yang haid).

Sementara itu, Syekh Soleh Utsaimin menyatakan jika seseorang di tengah-tengah mengerjakan tawaf keluar hadas kecil, maka ada dua pendapat.

Baca Juga: Lakukan 3R Sampah Plastik, Indonesia Cegah Lebih dari 200 Ribu Ton Sampah Plastik Bocor ke Laut

Pendapat yang pertama menyatakan tawafnya orang tersebut batal dan yang bersangkutan harus berwudhu dan memulai tawafnya karena suci dari hadas merupakan syarat sahnya tawaf.

Pendapat yang kedua menyatakan sah/sempurna tawafnya dan tidak dikenakan denda/sangsi apapun, dan ini adalah kaul yang shahih bahwa mengerjakan tawaf tidak disyaratkan harus suci dari hadas kecil.***

 

Editor: Yuanita SH

Sumber: ANTARA, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Selamat Merayakan Hari Tri Suci Waisak 2567

Minggu, 4 Juni 2023 | 06:00 WIB
X