BMKG Prakirakan Hujan Turun di Bandung Saat Gelombang Dua Arus Balik Lebaran

SINAR HARAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprakirakan hujan akan turun di wilayah Bandung Raya pada akhir April 2023 yang bertepatan dengan masa gelombang kedua arus balik Lebaran 2023.
 
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari di Bandung, Sabtu 29 April 2023 mengatakan berdasarkan prakiraan kondisi global, regional, lokal, model deterministik dan probabilistik, diprakirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terdapat di sebagian di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat untuk sepekan ke depan.
 
"Sedangkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala relatif lokal," katanya.

Baca Juga: Relawan Ganjar Pranowo Menyerahkan Keputusan Bakal Calon Wakil Presiden ke Partai Politik

Ia mengatakan cuaca hujan yang berpotensi terjadi hingga awal Mei 2023 itu disebabkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan atau potensi terjadinya curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Di antaranya, secara umum angin timuran masih mendominasi wilayah Jawa Barat, tetapi terdapat potensi pembentukan sirkulasi siklonik dan di sekitar wilayah Jawa Barat dan perairan di selatan Jawa Barat. Kemudian menurutnya area konvergensi diprakirakan akan terbentuk di sebagian wilayah Jawa Barat meskipun tidak persisten sepanjang pekan.
 
"Labilitas lokal diprakirakan signifikan yakni pada kategori sedang hingga kuat sehingga mendukung proses konvektif dengan potensi hujan pada skala lokal di sebagian wilayah Jawa Barat," katanya.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Tahan Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono Terkait Kasus Korupsi

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat maupun pemudik yang melakukan perjalanan arus balik agar tetap waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologis di saat musim pancaroba.

"Seperti hujan es, angin kencang puting beliung, banjir, dan juga potensi tanah longsor di wilayah dengan topografi curam tebing," ia menambahkan.***