Begini Kondisi Psikologis Pemain Timnas Akibat Pembatalan Piala Dunia U20 Menurut Dosen Unesa

- Kamis, 30 Maret 2023 | 13:28 WIB
Pesepak bola Timnas U-20 Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum bertanding dalam laga terakhir Grup A Piala Asia U-20 menghadapi Timnas U-20 Uzbekistan di Stadion Istiqlol, Fergana, Uzbekistan, Selasa (7/3/2023).(Antara/Sigid Kurniawan)
Pesepak bola Timnas U-20 Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum bertanding dalam laga terakhir Grup A Piala Asia U-20 menghadapi Timnas U-20 Uzbekistan di Stadion Istiqlol, Fergana, Uzbekistan, Selasa (7/3/2023).(Antara/Sigid Kurniawan)


SINAR HARAPAN - Dosen Psikologi Olahraga Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Anung Priambodo S.Pd M.Psi.T memaparkan tahapan kondisi psikologis yang bakal menimpa pemain Tim Nasional Indonesia yang batal mengikuti Piala Dunia U20.

Dr Anung Priambodo S.Pd M.Psi.T menyatakan hal itu saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis 30 Maret 2023.

"Menurut teori psikologi Kubler Ross, ini bisa diartikan juga sebagai kehilangan, karena kehilangan itu tidak hanya ditinggal oleh orang terkasih."

Baca Juga: Plt Menpora Muhadjir Effendy Imbau Semua Pihak Tidak Lama Bersedih soal Piala Dunia U-20

"Tetapi saat seseorang gagal mendapat sesuatu yang sudah diharapkan, itu juga termasuk kehilangan. Termasuk para pemain Timnas yang saat ini kehilangan momen Piala Dunia," kata Anung.

Jika menurut teori Kubler Ross, lanjutnya, para pemain akan mengalami lima tahapan kedukaan.  

"Pertama penyangkalan, kedua marah, kemudian menawar, depresi, hingga akhirnya menerima, saat ini mungkin di tahap marah," kata pria yang akrab disebut Coach Anung itu.

Baca Juga: PDI Perjuangan Sedih Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Berkilah Bukan Kehendak Politis

Saat di tahap penyangkalan, lanjutnya, para pemain timnas tersebut akan merasakan seolah-olah hal itu tidak terjadi dan hanya mimpi yang saat bangun akan kembali normal.

"Mereka akan menyangkal semua itu, yang dapat menimbulkan kemarahan, entah bentuknya itu marah ke gubernur yang menolak atau ke pemerintah. Siapapun yang terlibat sebagai bentuk mengekspresikan kemarahan," ujarnya.

Pada tahap ke tiga akan melakukan penawaran dengan melakukan pengandaian terkait pelaksanaan dan tempat penyelenggaraan pertandingan.

Baca Juga: TNI dan Polri Berupaya Segera Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB Pimpinan Egianus Kogoya

"Mungkin mereka akan berandai-andai jika seandainya tidak di provinsi Bali sama Jateng, mungkin tidak terjadi seperti ini, intinya berandai-andai dan berharap hal itu tidak terjadi," ujarnya.

Kalau ketiga tahapan itu terjadi, kata Anung, tahap keempatnya mereka akan depresi dan merasa gagal, meskipun persiapan untuk menuju ke Piala Dunia U20 sudah lama.

"Setelah depresi, belum tentu mereka akan bisa menerima langsung. Semua itu tergantung bagaimana kejadian ini akan berlanjut. Ada hukuman atau sanksinya berat itu juga dapat mempengaruhi. Jika ada solusi yang menurut mereka oke."

Baca Juga: Tim SAR Temukan Korban Terakhir Akibat Kapal MT Kristin Terbakar di Laut Lombok

"Itu cukup untuk bisa mengobati atlet Timnas Indonesia U20 agar dapat menerima sesuai dengan tahapan ke lima dan fokus untuk meraih tujuan yang baru," ujarnya.

Tetapi jika hal tersebut gagal diraih dan yang diimpikan itu hilang, lanjut dia, tahapan ke lima dari teori Kubler Ross akan berlangsung lama karena tidak bisa menerima kondisi yang sesuai dengan kehendaknya.

"Semua itu tergantung dari langkah selanjutnya terkait dengan pencoretan atau sanksi apa yang akan diterima Indonesia. Jika ada target baru hal itu bisa menumbuhkan motivasi baru juga," tuturnya.

Baca Juga: Gibran Sebut Ada Ajang Lain Setelah Pembatalan Piala Dunia U-20 oleh FIFA

Penanganannya, kata dia, adalah motivasi dari orang terdekat, mungkin bisa orang tua, keluarga, atau pun pelatih.

"Harus mau memberikan motivasi kepada mereka untuk tetap berfikir positif, bahwa kesempatan ke depan itu selalu tetap ada, walaupun untuk saat ini event dunia ini harus hilang. Akan ada saatnya mereka tetap bisa berprestasi di event lain," ucap Anung.***

Editor: Norman Meoko

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X