SINAR HARAPAN--Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 naik lagi. Data yang dilansuir Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus baru mencapai 580 pada Rabu (29/3/20230.
Penambahan angka kesembuhan COVID-19 juga bertambah. Terbanyak berasal dari Jawa Barat sebanyak 190 orang, disusul DKI Jakarta 103 orang, Banten 71 orang, dan Jawa Timur 58 orang.
Sedangkan kasus meninggal bertambah tiga yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 106 kasus menjadi 4.861 kasus aktif.
Satgas COVID-19 juga melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis penguat pertama mencapai 68.624.498 orang atau setara 29,24 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dosis penguat kedua mencapai 3.077.950 orang atau setara 1,31 persen dari total sasaran.
Sedangkan penerima vaksin primer atau dua dosis mencapai 174.853.046 orang atau setara 74,5 persen dari total sasaran. Untuk dosis pertama telah mencapai 203.822.600 orang atau setara 86,85 persen.
Sementara itu Kementerian Kesehatan RI meningkatkan kewaspadaan di seluruh pintu masuk negara untuk mengantisipasi importasi varian baru COVID-19 Arcturus.
"Kami langsung melakukan rapat internal, memperketat untuk daerah-daerah yang ada orang dari negara yang terinfeksi," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu di Jakarta, Rabu.
Menurut Maxi, terhadap mereka yang bergejala, dilakukan prosedur pemeriksaan kesehatan mulai dari karantina, swab PCR, dan langsung diperiksa Whole Genome Sequencing (WGS).
"Saya kira varian apapun, setiap hari pekerjaan kami di Kementerian Kesehatan bersama teman-teman di kementerian terkait menjaga pintu masuk," katanya.
Maxi mengatakan varian Arcturus terdeteksi berasal dari India. "Kami juga baru pulang dari India, di sana tidak ada pengetatan," katanya.
Arcturus merupakan subvarian baru Omicron XBB 1.16 yang kali pertama diidentifikasi dari dua sampel pada Januari 2023, 59 sampel pada Februari 2023, dan 15 sampel varian ditemukan pada bulan Maret 2023 di India.
Laman The Health Side melaporkan, India termasuk negara yang paling banyak ditemukan kasus varian Arcturus di dunia, kemudian disusul Amerika Serikat.
Sejumlah gejala yang timbul dari varian Arcturus di antaranya demam dan menggigil, batuk, hidung tersumbat dan pilek, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit tenggorokan.