Erupsi Gunung Anak Krakatau Lontarkan Abu Setinggi 600 Meter Dini Hari Tadi

- Rabu, 29 Maret 2023 | 06:56 WIB
Gunung Anak Krakatau yang mengeluarkan material vulkanik terlihat dari kawasan Kalianda, Lampung Selatan.(Antara/Atet Dwi Pramadia)
Gunung Anak Krakatau yang mengeluarkan material vulkanik terlihat dari kawasan Kalianda, Lampung Selatan.(Antara/Atet Dwi Pramadia)


SINAR HARAPAN - Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung kembali erupsi pada Rabu 29 Maret 2023 dini hari tadi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekam aktivitas vulkanik berupa erupsi yang terjadi di Gunung Anak Krakatau.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono, mengatakan erupsi itu terjadi pada Rabu 29 Maret 2023 pukul 00.41 WIB.

Baca Juga: Tim Bola Voli Putri Indonesia Tanpa Yolla Yuliana dan Shella Bernadetha di SEA Games 2023

"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 600 meter di atas puncak," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta.

Deny menuturkan bahwa kolom abu letusan terlihat berwarna hitam dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya.

Erupsi terekam melalui alat seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 25 detik.

Baca Juga: Kalahkan Ganda Putra Jepang, Pram/Yere Melalui Babak Pertama Spain Masters 2023

Gunung Anak Krakatau berada pada status level III atau siaga. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.

Sebelumnya pada Selasa (28/3), gunung api tersebut tercatat mengalami erupsi cukup besar sebanyak lima kali, mulai pukul 04:12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 800 meter.

PVMBG mengatakan sejak kelahirannya pada Juni 1927 hingga saat ini, Gunung Anak Krakatau telah tumbuh semakin besar dan tinggi.

Baca Juga: Hujan Ringan Berpotensi Mengguyur Jakarta pada Pagi dan Siang Hari

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Erupsi-erupsi itu menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava yang perlahan membangun tubuh gunung api tersebut.***

Editor: Norman Meoko

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X