Dua ABK Kapal Tanker Yang Terbakar di Perairan Lombok Belum Ditemukan

Banjar Chaeruddin
- Selasa, 28 Maret 2023 | 19:30 WIB
Aktivitas tim labfor bersama satgas dari Pertamina melakukan olah TKP kebakaran di bagian geladak depan kapal tanker MT Kristin Surabaya di Dermaga Gili Mas, Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/3/2023). ANTARA/HO-Polda NTB
Aktivitas tim labfor bersama satgas dari Pertamina melakukan olah TKP kebakaran di bagian geladak depan kapal tanker MT Kristin Surabaya di Dermaga Gili Mas, Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/3/2023). ANTARA/HO-Polda NTB

SINAR HARAPAN--Dua orang anak buah kapal (ABK) MT Kristin Surabaya yang diduga menjadi korban dalam insiden kebakaran kapal tanker itu di perairan barat Pulau Lombok hingga saat ini belum ditemukan.

Polisi dan tim pencari gabungan masih melakukan pencarian korban kebakaran di laut tersebut.

Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 14.45 Wita, ketika sedang menunggu antrean distribusi di Perairan Barat Pulau Lombok.

Rencananya kapal yang mengangkut 5.900 kiloliter pertalite milik Pertamina tersebut melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan, Kota Mataram.

Baca Juga: 22 Orang Luka Bakar Akibat Kapal Tanker Terbakar di Belawan

Sebelum kobaran api dan kepulan asap terlihat mengitari kapal tanker, warga pesisir pantai sempat mendengar ada suara ledakan.

Kabarnya sebelum terjadi ledakan, ada tiga ABK sedang bertugas menurunkan jangkar dari posisi geladak depan kapal.

Direktur Polairud Polda NTB Komisaris Besar Polisi Kobul Syahrin Ritonga di Mataram, Selasa sore, mengatakan pihaknya telah mengerahkan armada kapal Polri untuk membantu tim Basarnas menyisir kawasan perairan. "Memang lokasi kejadiannya itu di wilayah Perairan Tanjung Karang, Ampenan. Penyisiran kami mulai dari situ," ujarnya, Selasa.

Fokus pencarian hari ketiga setelah insiden yang terjadi pada Minggu (26/3) tersebut semakin diperluas dari lokasi kejadian.

Baca Juga: Tanker Pertamina Pengangkut BBM Terbakar di Perairan Ampenan

"Kami sisir dari perairan selatan Pulau Lombok, itu mulai dari perairan Gili Nanggu, Gili Sudak, masuk ke Pantai Cemara, Pantai Ampenan, Senggigi, sampai ke Kabupaten Lombok Utara. Itu semua kami sisir. Diperkirakan pencarian sampai 40 hingga 50 mil laut," ucap dia.

Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 14.45 Wita, ketika sedang menunggu antrean distribusi di Perairan Barat Pulau Lombok.

Rencananya kapal yang mengangkut 5.900 kiloliter pertalite milik Pertamina tersebut melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan, Kota Mataram.

Baca Juga: Kapal Tanker Pertamina Terbakar

Sebelum kobaran api dan kepulan asap terlihat mengitari kapal tanker, warga pesisir pantai sempat mendengar ada suara ledakan.

Kabarnya sebelum terjadi ledakan, ada tiga ABK sedang bertugas menurunkan jangkar dari posisi geladak depan kapal.

Kapal tanker MT Kristin Surabaya diketahui mengangkut 17 ABK beserta kapten kapal dengan 14 orang di antaranya selamat. Sedangkan tiga orang lainnya menjadi korban, satu korban di antaranya telah berhasil teridentifikasi dalam kondisi meninggal dunia bernama Sukirman.

CCTV diamankan

Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Bali mengamankan kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang ada di kapal tanker MT Kristin Surabaya.

Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Polda NTB Komisaris Besar Polisi Kobul Syahrin Ritonga di Mataram, Selasa, menjelaskan tim labfor mengamankan kamera CCTV kapal saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada hari ini.

"Jadi, sekitar dua jam kami turun melakukan olah TKP itu, ada beberapa ornamen yang ada di lokasi kejadian dibawa oleh tim labfor. Salah satunya CCTV yang ada di kapal," kata Kobul.

Dia berharap rekaman yang ada pada kamera CCTV tersebut dapat memberikan petunjuk dalam upaya penyelidikan penyebab kebakaran kapal tanker tersebut.

Kobul menambahkan seluruh barang yang dibawa tim labfor dari hasil olah TKP pertama di atas kapal tanker MT Kristin Surabaya masih harus melalui proses pengujian.

"Tim labfor sudah menyampaikan kepada kami kalau mereka membutuhkan waktu satu pekan untuk melakukan pengujian. Jadi, kita tunggu hasilnya pekan depan," ujar dia.


Editor: Banjar Chaeruddin

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X