SINAR HARAPAN - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya erupsi yang terjadi di Gunung Ile Lewotolok yang berlokasi di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Erupsi itu terjadi Senin pukul 16.04 WITA dengan tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 750 meter di atas puncak gunung api tersebut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut," kata Petugas Pos Pemantauan Gunung IleLewotolok, Stanislaus Ara Kian, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin 27 Maret 2023.
Baca Juga: PVBMG Melaporkan Erupsi Kembali Terjadi di Puncak Gunung Lewotolok
Letusan itu terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 8,7 milimeter dan durasi 52 detik.
Pada pagi tadi sekitar pukul 08.45 WITA, Gunung Ile Lewotolok juga mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu lebih kurang 750 meter di atas puncak.
Gunung Ili Lewotolok saat ini masih menyandang status waspada berada pada tingkat aktivitas level II.
Baca Juga: Letusan Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diminta Waspada
PVMBG merekomendasikan penduduk yang berada di sekitar gunung api itu agar tidak tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik.
Selain itu, penduduk yang bermukim di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ile Lewotolok.
Kemudian, penduduk juga diimbau menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit supaya terhindar dari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Baca Juga: PVMBG Minta Warga Waspadai Potensi Lava Panas Gunung Karangetang
Penduduk yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung IleLewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama saat musim hujan.***