SINAR HARAPAN - DUA belas hari setelah gempa dahsyat melanda Turki dan Suriah, lebih dari 46.000 orang tewas dan lebih dari 84.000 bangunan rusak parah menurut pejabat.
Kekhawatiran tumbuh atas para korban tragedi di Suriah, Program Pangan Dunia (WFP) menekan pihak berwenang di barat laut untuk berhenti memblokir akses ke daerah tersebut dalam upaya membantu ratusan ribu orang.
Korban tewas di Turki mencapai 40.642 akibat gempa sementara negara tetangga Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian, angka yang tidak berubah selama beberapa hari.
Baca Juga: Korea Selatan Adopsi Resolusi untuk Tangani Bencana Turki dan Suriah
Rekaman yang beredar luas di media sosial setelah gempa menunjukkan seorang penyelamat bergegas menuruni bukit puing sambil membawa bayi mungil yang tertutup debu.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR adalah bencana paling mematikan dalam sejarah modern Turki.
Tim penyelamat pada hari Jumat memindahkan seorang yang selamat dari puing-puing bangunan yang runtuh di distrik Defne, di provinsi Hatay yang terpukul paling parah.
Hakan Yasinoğlu, 45, menghabiskan 278 jam di bawah reruntuhan, menurut kantor berita pemerintah Turki, Anadolu. Tayangan TV menunjukkan dia dibawa dengan tandu ke ambulans.
Tim pencari yang bekerja semalaman juga menemukan seorang wanita dan dua pria masih hidup di reruntuhan gempa.***
Artikel Terkait
Digelar Juga di Istiqlal, Kemenag Imbau Umat Islam di Indonesia Solat Gaib Doakan Korban Gempa Turki Suriah
7 Gempa Paling Mematikan yang Terjadi di Abad ke-21, dari Fukushima, Iran, Sichuan, hingga Aceh
Korban Gempa Turki dan Suriah Tembus Angka 21.000 Jiwa, Lampaui Gempa Fukushima Jepang
Korban Tewas Gempa Magnitudo 7,8 Turki dan Suriah Tembus Angka 28.192 Orang
Jumlah Korban Gempa Turki dan Suriah Tembus 33.000, Qatar Akan Kirimkan Bantuan Kabin Bekas Piala Dunia
Berhasil Selamatkan Lebih dari 8.000 Orang dari Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa, Turki Ucapkan Terima Kasih
Palestina Sumbang 20.000 Selimut Hangat Senilai Rp7,5 Miliar untuk Korban Gempa Turki