SINAR HARAPAN - gempa yang mengguncang Turki sangat memprihatinkan dengan ribuan korban yang berjatuhan.
Kepala Pusat gempa Bumi dan tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono memberikan informasi terkait peristiwa tersebut.
Disampaikan Daryono, gempa di Turki memang dapat menyebabkan meningkatnya aktivitas gempa tambahan di area yang sama (aftershocks-off fault seismicity), tetapi sama sekali tidak akan memicu gempa di tempat lain di dunia.
Ia menegaskan, ini disampaikan agar meluruskan kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarakat.
"Jangan otak-atik gathuk dengan teori rambutan gempa yang tiada dasar," ungkap Daryono Selasa 7 Februari 2023.
Daryono memastikan tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Turki dengan gempa di Selatan Banten berkekuatan M5,2 yang baru saja terjadi dengan pusat berada di kedalaman 41 Km.
gempa berkekuatan M7.8 yang menggucaang kemarin di Turki selatan diketahui menyebabkan seluruh segmen di zona Sesar Anatolia Timur pecah.
Ini memicu rentetan gempa kuat yang merusak (destructive) dan mematikan (deadly).***
Artikel Terkait
PBB Adopsi Resolusi Bebas Sampah yang Diajukan Turki untuk Memerangi Krisis Iklim
Turki Ambil Alih Kepemimpinan Kesatuan Maritim NATO dari Tangan Inggris
Turki Batalkan Kunjungan Menteri Pertahanan Swedia, Gegara Rencana Pembakaran Alquran
Kecam Keras Pembakaran Alquran di Depan Kedutaan Turki di Swedia, MUI Sebut Rasmus Paludan Tak Beradab
Gempa 7,8 Mengguncang Gaziantep di Tenggara Turki, Bangunan-bangunan Hancur
Gempa Magnitudo 7,8 Berpusat di Turki Mengguncang Suriah, Setidaknya 2.300 Terluka dan 237 Orang Tewas
Lebih dari 300 Orang Suriah dan Turki Tewas Akibat Gempa Magnitudo 7,8, Korban Luka-luka Melampaui 1000