SINAR HARAPAN - CHINA mengganti kepala badan cuaca nasionalnya tepat setelah AS mengungkapkan bahwa Balon itu terbang di atas wilayahnya.
Hal ini memicu spekulasi bahwa langkah tersebut terkait dengan klaim Beijing bahwa itu adalah kendaraan penelitian iklim.
Dewan Negara, kabinet pemerintah China, membuat pengumuman pada hari Jumat, meskipun pernyataan tersebut tidak memberikan alasan pemecatannya.
Baca Juga: Amerika Menembak Balon yang Diduga Mata-mata Tiongkok, Ini Penjelasan Kemenlu China
China mengatakan beberapa jam setelah mengumumkan pencopotan Zhuang bahwa Balon terbang ke wilayah AS secara tidak sengaja.
Administrasi Meteorologi China tidak menyebutkan siapa orang yang akan menjadi penggantinya.
Tidak jelas apakah keputusan itu terkait dengan Balon, yang menurut China sedang mengumpulkan data iklim dan kemudian ditembak jatuh oleh AS.
Baca Juga: Blinken: Situasi di Myanmar ‘Sangat Meresahkan‘
Pemerintah China sedang merombak personel kunci di departemen-departemen di seluruh birokrasinya yang luas sebelum pertemuan Kongres Rakyat Nasional pada bulan Maret.
Zhuang diangkat ke posisi penasehat di provinsi barat laut Gansu pada bulan Januari.
Itu terjadi tepat setelah Departemen Pertahanan AS mengatakan sedang memantau Balon pengintai yang dicurigai China di atas situs rudal nuklir yang sensitif di Montana.
Baca Juga: Blinken: Amerika Serikat Siap Berdialog dengan Rusia Secara Serius
Kementerian Luar Negeri di Beijing tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Senin. Panggilan ke administrasi meteorologi negara tidak dijawab.
Keributan atas Balon yang terbang melintasi AS mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk menunda perjalanan ke Beijing.
Padahal kunjungan akan akan menjadi kunjungan pertama dalam lebih dari empat tahun.
Artikel Terkait
Arkeolog China Temukan Artefak, Parit, dan Reruntuhan Fondasi Rumah Berusia 5.000 Tahun di Tiongkok Tengah
Xi Jinping Raih Suara Terbanyak di Sidang Parlemen China
Kapal Kargo Hong Kong Tenggelam di Laut China Timur, 2 Orang Tewas dan 9 Hilang
Walau Sudah Turun, 6.364 Warga China Tewas Karena COVID dalam Tujuh Hari
Kasus Covid 19 Terus Menurun dan Tak Ada Gelombang Baru, China Yakin Pandemi Segera Berakhir
Taiwan Deteksi 23 Pesawat Tempur dan 17 Kapal Perang China Masuki Zona ADIZ
AS Tuduh China Kirim Balon Mata-mata untuk Awasi Situs Senjata Nuklir Sensitif, Biden Perintahkan Tembak Jatuh