China Ganti Kepala Badan Cuaca Nasional Tepat Setelah Tragedi Balon Masuk Wilayah Amerika Serikat

- Senin, 6 Februari 2023 | 15:51 WIB
Balon di udara diduga pengintaian China kepada AS akhirnya diledakkan oleh pemerintah AS. ( Instagram @nws.nws.nws)
Balon di udara diduga pengintaian China kepada AS akhirnya diledakkan oleh pemerintah AS. ( Instagram @nws.nws.nws)

SINAR HARAPAN - CHINA mengganti kepala badan cuaca nasionalnya tepat setelah AS mengungkapkan bahwa Balon itu terbang di atas wilayahnya.

Hal ini memicu spekulasi bahwa langkah tersebut terkait dengan klaim Beijing bahwa itu adalah kendaraan penelitian iklim.

Dewan Negara, kabinet pemerintah China, membuat pengumuman pada hari Jumat, meskipun pernyataan tersebut tidak memberikan alasan pemecatannya.

Baca Juga: Amerika Menembak Balon yang Diduga Mata-mata Tiongkok, Ini Penjelasan Kemenlu China

China mengatakan beberapa jam setelah mengumumkan pencopotan Zhuang bahwa Balon terbang ke wilayah AS secara tidak sengaja.

Administrasi Meteorologi China tidak menyebutkan siapa orang yang akan menjadi penggantinya.

Tidak jelas apakah keputusan itu terkait dengan Balon, yang menurut China sedang mengumpulkan data iklim dan kemudian ditembak jatuh oleh AS.

Baca Juga: Blinken: Situasi di Myanmar ‘Sangat Meresahkan‘

Pemerintah China sedang merombak personel kunci di departemen-departemen di seluruh birokrasinya yang luas sebelum pertemuan Kongres Rakyat Nasional pada bulan Maret.

Zhuang diangkat ke posisi penasehat di provinsi barat laut Gansu pada bulan Januari.

Itu terjadi tepat setelah Departemen Pertahanan AS mengatakan sedang memantau Balon pengintai yang dicurigai China di atas situs rudal nuklir yang sensitif di Montana.

Baca Juga: Blinken: Amerika Serikat Siap Berdialog dengan Rusia Secara Serius

Kementerian Luar Negeri di Beijing tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Senin. Panggilan ke administrasi meteorologi negara tidak dijawab.

Keributan atas Balon yang terbang melintasi AS mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk menunda perjalanan ke Beijing.

Padahal kunjungan akan akan menjadi kunjungan pertama dalam lebih dari empat tahun.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Medvedev: Kiamat Nuklir Makin Dekat

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:35 WIB
X