SINAR HARAPAN - Amerika Serikat hari ini menembak jatuh Balon yang diduga mata-mata China yang dicurigai di lepas pantai timur negara itu.
Awal pekan ini, AS mengklaim bahwa Balon itu memata-matai situs militer sensitif di seluruh Amerika Utara.
Rekaman di media lokal menunjukkan ledakan kecil, yang diikuti dengan Balon yang turun ke arah air.
Baca Juga: Kasus Covid 19 Terus Menurun dan Tak Ada Gelombang Baru, China Yakin Pandemi Segera Berakhir
Operasi itu direncanakan sedemikian rupa sehingga semua puing jatuh ke laut.
Kapal telah dikerahkan untuk mengambil sebanyak mungkin puing-puing.
Beberapa jam sebelum Balon ditembak jatuh, Presiden AS Joe Biden mengatakan akan 'mengurus' Balon tersebut.
Saat ditanya oleh wartawan untuk soal hubungan dengan China terkait insiden Balon, Biden mengatakan kepada wartawan, "Kami akan membereskannya."
Balon itu awalnya terdeteksi memasuki wilayah udara AS pada 28 Januari.
Bola putih itu bertahan di atas Montana, situs rudal balistik antarbenua, dan melintasi negara itu ke arah Carolina Utara pada hari Sabtu.
Kementerian Luar Negeri China pada hari Jumat mengkonfirmasi bahwa Balon itu milik China.
Namun mengatakan bahwa itu adalah pesawat sipil yang melakukan penelitian iklim dan secara tidak sengaja meledak.
Otoritas AS mengatakan tidak menembaknya lebih awal karena khawatir akan melukai pekerja atau properti lain.***
Artikel Terkait
Xi Jinping Raih Suara Terbanyak di Sidang Parlemen China
Kapal Kargo Hong Kong Tenggelam di Laut China Timur, 2 Orang Tewas dan 9 Hilang
Walau Sudah Turun, 6.364 Warga China Tewas Karena COVID dalam Tujuh Hari
Kasus Covid 19 Terus Menurun dan Tak Ada Gelombang Baru, China Yakin Pandemi Segera Berakhir
Taiwan Deteksi 23 Pesawat Tempur dan 17 Kapal Perang China Masuki Zona ADIZ
AS Tuduh China Kirim Balon Mata-mata untuk Awasi Situs Senjata Nuklir Sensitif, Biden Perintahkan Tembak Jatuh
Buntut Pesawat China 'Nyelonong' Masuk AS, Menlu Amerika Serikat Batalkan Rencana Kunjungan ke Tiongkok