SINAR HARAPAN - MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken membatalkan rencana kunjungannya ke China untuk menindaklanjuti pertemuan kedua kepala negara di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022.
Pembatalan atau penundaan kunjungan Blinken tersebut diduga berkaitan erat dengan insiden masuknya pesawat nirawak China ke wilayah udara AS.
Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Sabtu, mengklarifikasi pernyataan pembatalan kunjungan Blinken yang disampaikan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS sehari sebelumnya.
Baca Juga: Walau Sudah Turun, 6.364 Warga China Tewas Karena COVID dalam Tujuh Hari
"Tidak ada pihak yang pernah mengumumkan akan ada kunjungan itu," demikian MFA dalam pernyataan tertulisnya.
Pihak China memastikan bahwa pesawat nirawak yang masuk wilayah AS adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait dengan metereologi.
MFA menyatakan bahwa insiden tersebut di luar dugaan yang disebabkan oleh faktor force majeure.
Baca Juga: Kasus Covid 19 Terus Menurun dan Tak Ada Gelombang Baru, China Yakin Pandemi Segera Berakhir
China mengklaim bertindak sesuai dengan hukum internasional dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara.
"Kami tidak punya niat untuk melanggar dan tidak pernah melakukan pelanggaran wilayah atau wilayah udara negara berdaulat mana pun," demikian MFA.
Pihak China juga telah mengomunikasikan insiden tersebut dengan pihak AS.
Baca Juga: Taiwan Deteksi 23 Pesawat Tempur dan 17 Kapal Perang China Masuki Zona ADIZ
"(Kalau) hal ini menjadi masalah bagi AS sehingga mengeluarkan pengumuman terbaru (pembatalan kunjungan Blinken), kami menghormatinya," demikian MFA.
Blinken rencananya melakukan rangkaian kunjungan ke China mulai Jumat 3 Februari 2023, sebagaimana pernyataan Deplu AS.
Juru bicara MFA Mao Ning tidak pernah memberikan tanggapan atas pertanyaan awak media mengenai kepastian jadwal kunjungan Blinken tersebut.
"Mengenai (pertanyaan) apakah Menlu Blinken akan mengunjungi China, saya tidak punya bahan (informasi) yang bisa saya berikan saat ini," katanya dalam pengarahan pers reguler di Beijing, Jumat 3 Februari 2023.***
Artikel Terkait
Masuk Penayangan Pekan Kelima, Avatar Masih Kuasai Box Office! Pendapatan Domestik AS Tembus Rp8,1 Triliun
AS dan Jepang Jadi Tuan Rumah Pertemuan Mendukung Sektor Energi Ukraina
Departemen Kehakiman AS Gugat Google Atas Monopoli dan Dominasi dalam Pasar Periklanan Online
Meta Akan Pulihkan Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Jelang Pemilihan Presiden AS Tahun 2024
Geram dengan Kebijakan Pembatasan Ekspor Teknologi, Beijing Sebut AS Timbulkan Kekhawatiran Global
Akibat Badai dan Cuaca Buruk, Lebih dari 1.000 Penerbangan Keluar Masuk AS Dibatalkan
AS Tuduh China Kirim Balon Mata-mata untuk Awasi Situs Senjata Nuklir Sensitif, Biden Perintahkan Tembak Jatuh