Keluarga Korban Pengeboman Mencari Kerabat Mereka Setelah Ledakan Bom Bunuh Diri di Masjid Peshawar Pakistan

- Rabu, 1 Februari 2023 | 09:51 WIB
Arsip - Ambulans tiba di lokasi ledakan di Peshawar, Pakistan barat laut, pada 30 Januari 2023. (ANTARA/Xinhua/Saeed Ahmad)
Arsip - Ambulans tiba di lokasi ledakan di Peshawar, Pakistan barat laut, pada 30 Januari 2023. (ANTARA/Xinhua/Saeed Ahmad)

SINAR HARAPAN - WARGA mendatangi rumah-rumah sakit di Peshawar, Pakistan, pada Selasa untuk mencari kerabat mereka setelah ledakan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid.

ledakan di masjid yang penuh dengan jamaah itu terjadi di kawasan Police Lines pada Senin 31 Januari 2023 dan menewaskan 100 orang, 97 di antaranya adalah polisi.

Serangan tersebut terjadi di tengah aksi kekerasan yang meningkat terhadap polisi.

Baca Juga: PM Pakistan dan Menlu India Saling Sindir dalam Forum CICA di Kazakhstan yang Dihadiri Putin

"Putraku, anakku," teriak seorang perempuan tua di samping sebuah ambulans yang membawa peti jenazah di sebuah rumah sakit.

Di bagian lain RS itu, petugas penyelamat membawa orang-orang yang terluka ke unit gawat darurat.

Sedikitnya 170 orang terluka dalam ledakan yang menghancurkan lantai atas masjid itu ketika ratusan jamaah tengah melaksanakan shalat zuhur.

Baca Juga: Tiga Petugas Kebakaran Pakistan Tewas dalam Latihan Keamanan di Doha, Kurang dari Sebulan Piala Dunia Dimulai

Riaz Mahsud, pejabat setempat, mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena tim penyelamat masih mencari korban di bawah reruntuhan.

"Sejauh ini, 100 jasad telah dibawa ke RS Lady Reading," kata juru bicara RS terbesar di kota itu, Mohammad Asim, dalam pernyataan.

Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah mengatakan kepada parlemen bahwa 97 dari 100 adalah anggota Kepolisian.

Baca Juga: Asisten Tuduh PM Pakistan Shehbaz Sharif dan Pejabat Intelijen Aktor di Balik Penembakan Imran Khan

Pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu bagaimana pelaku bisa melewati pemeriksaan militer dan polisi di kawasan itu, yang menjadi permukiman anggota polisi dan keluarganya sejak zaman kolonial.

Mengingat situasi keamanan di Peshawar, masjid itu dibangun agar polisi dapat beribadah tanpa harus meninggalkan permukiman mereka.

Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan pelaku berada di barisan shalat paling depan ketika dia meledakkan bom.

Baca Juga: Asisten Tuduh PM Pakistan Shehbaz Sharif dan Pejabat Intelijen Aktor di Balik Penembakan Imran Khan

Insiden itu menjadi serangan paling mematikan di Peshawar sejak dua pengebom bunuh diri beraksi di Gereja All Saints pada September 2013.

Peshawar berada di tepi wilayah suku Pashtun dan mengalami banyak aksi kekerasan selama dua dasawarsa terakhir.

Kelompok militan paling aktif di wilayah itu adalah Taliban Pakistan, yang juga disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Baca Juga: Polisi Tahan Dua Tersangka Lagi Penembakan Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Diduga Lakukan Hal Ini

Belum ada kelompok yang secara resmi mengaku berada di belakang serangan itu, tetapi Sanaullah mengatakan kelompok pecahan TTP yang disebut Khurasani telah mengatakan bertanggung jawab.

Kebijakan yang membebaskan milisi dengan amnesti menjadi pemicu insiden itu, kata Sanaullah.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Putin Dijadwalkan Berkunjung ke Turki, Ada Apa?

Kamis, 30 Maret 2023 | 07:58 WIB

Medvedev: Kiamat Nuklir Makin Dekat

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:35 WIB
X