Geram dengan Kebijakan Pembatasan Ekspor Teknologi, Beijing Sebut AS Timbulkan Kekhawatiran Global

- Selasa, 31 Januari 2023 | 06:36 WIB
Beijing geram dengan kebijakan AS yang mendorong pembatasan ekspor teknologi semikonduktor. (IQS Directory)
Beijing geram dengan kebijakan AS yang mendorong pembatasan ekspor teknologi semikonduktor. (IQS Directory)

SINAR HARAPAN - KEMENTRIAN Luar Negeri China (MFA) menentang kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat bersama Jepang dan Belanda yang membatasi akses ekspor Teknologi ke China dalam membangun industri semikonduktor canggih.

"China dengan tegas menentangya karena praktik semacam itu tidak melayani kepentingan siapa pun," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning di Beijing, Senin.

Ia menganggap AS telah menyalahgunakan pengendalian ekspor dengan memaksa beberapa negara membentuk blok kecil untuk membendung China.

Baca Juga: Kapal Kargo Hong Kong Tenggelam di Laut China Timur, 2 Orang Tewas dan 9 Hilang

Menurut dia, AS juga telah memolitisasi masalah Teknologi dan perdagangan guna mempertahankan hegemoninya.

"Mereka menggoyahkan industri global dan rantai pasokan sehingga menimbulkan kekhawatiran global. Para pelaku bisnis beranggapan penyalahgunaan kontrol ekspor akan menciptakan gangguan dan berpengaruh terhadap efisiensi dan inovasi," ucapnya.

China akan mengikuti perkembangan dengan cermat dan dengan tegas melindungi kepentingan bangsanya.

Baca Juga: Walau Sudah Turun, 6.364 Warga China Tewas Karena COVID dalam Tujuh Hari

"Pihak-pihak yang berkepentingan harus berhati-hati dalam mengatasi persoalan ini dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang mereka sendiri dan kepentingan bersama masyarakat internasional," kata Mao.

AS terus mengontrol ekspor Teknologi semikonduktor ke China yang diduga akan digunakan untuk membuat mikrocip canggih sistem persenjataan militer.

Terkait kontrol tersebut, China mengajukan gugatan terhadap AS melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).***

Editor: Rosi Maria

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Putin Dijadwalkan Berkunjung ke Turki, Ada Apa?

Kamis, 30 Maret 2023 | 07:58 WIB

Medvedev: Kiamat Nuklir Makin Dekat

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:35 WIB
X