SINAR HARAPAN - KEMENTRIAN Luar Negeri China (MFA) menentang kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat bersama Jepang dan Belanda yang membatasi akses ekspor Teknologi ke China dalam membangun industri semikonduktor canggih.
"China dengan tegas menentangya karena praktik semacam itu tidak melayani kepentingan siapa pun," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning di Beijing, Senin.
Ia menganggap AS telah menyalahgunakan pengendalian ekspor dengan memaksa beberapa negara membentuk blok kecil untuk membendung China.
Baca Juga: Kapal Kargo Hong Kong Tenggelam di Laut China Timur, 2 Orang Tewas dan 9 Hilang
Menurut dia, AS juga telah memolitisasi masalah Teknologi dan perdagangan guna mempertahankan hegemoninya.
"Mereka menggoyahkan industri global dan rantai pasokan sehingga menimbulkan kekhawatiran global. Para pelaku bisnis beranggapan penyalahgunaan kontrol ekspor akan menciptakan gangguan dan berpengaruh terhadap efisiensi dan inovasi," ucapnya.
China akan mengikuti perkembangan dengan cermat dan dengan tegas melindungi kepentingan bangsanya.
Baca Juga: Walau Sudah Turun, 6.364 Warga China Tewas Karena COVID dalam Tujuh Hari
"Pihak-pihak yang berkepentingan harus berhati-hati dalam mengatasi persoalan ini dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang mereka sendiri dan kepentingan bersama masyarakat internasional," kata Mao.
AS terus mengontrol ekspor Teknologi semikonduktor ke China yang diduga akan digunakan untuk membuat mikrocip canggih sistem persenjataan militer.
Terkait kontrol tersebut, China mengajukan gugatan terhadap AS melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).***
Artikel Terkait
Rekomendasi Spot Wisata Perayaan Tahun Baru China di Jakarta: Kunjungan ke Kelenteng hingga Wisata Kuliner
Gerah Warganya Harus Tunjukkan Surat Negatif Covid 19, China 'Membalas' Tangguhkan Visa WN Jepang dan Korsel
WHO Sebut China Sudah Membuka Data Soal Informasi Situasi Covid 19 Tapi Belum Cukup
Jelang Tahun Baru Imlek, Pemerintah China Respons Positif Sambutan dari Pelaku Wisata Indonesia
Gerah Dianggap Tak Transparan, Otoritas China Kembali Publikasi Data Covid 19
China Perbolehkan Wisata Normal, Resort World Cruises Umumkan Buka Kembali Perjalanan dari Hong Kong
Obat Molnupiravir Sudah Tersedia di Berbagai Daerah di China, Diklaim Bisa Kurangi Risiko Dirawat dan Kematian
Sesuai Prediksi IMF, Perekonomian China Hanya Tumbuh 3 Persen di Tahun 2022! Ini Penyebabnya