SINAR HARAPAN - SEBUAH insiden terjadi di Spanyol, di dua gereja di kota pelabuhan selatan Algeciras yang menewaskan sedikitnya satu orang.
Pihak berwenang Spanyol mengatakan mereka sedang menyelidiki apa yang mereka sebut kemungkinan insiden "teroris" setelah seorang pria bersenjatakan parang menyerang beberapa orang di lokasi tersebut.
Pria itu menyerang pendeta di dua gereja yang berbeda, San Isidro dan Nuestra Senora de La Palma, berjarak sekitar 300 meter.
Ini tepat setelah jam 8 malam pada Rabu malam di pusat kota Algeciras, kata juru bicara kota tersebut.
Sebuah sumber di Pengadilan Tinggi Madrid mengatakan insiden itu sedang diselidiki sebagai tindak terorisme.
Polisi mengatakan penyerang telah ditangkap, dan sumber polisi membagikan rekaman yang menunjukkan dua petugas mengawal seorang pria bertopi olahraga.
Polisi belum merilis rincian nama atau kewarganegaraannya. Media lokal, termasuk surat kabar El Pais, mengatakan pelaku adalah orang Maroko berusia 25 tahun.
Korban yang terbunuh adalah seorang sakristan di gereja Nuestra Senora de La Palma.
Imam tituler gereja paroki San Isidro jadi korban yang terluka.
Sejumlah orang lain yang tidak diketahui jumlahnya juga terluka. Surat kabar El Mundo melaporkan bahwa empat orang terluka dalam serangan itu.
Polisi mengatakan tersangka pertama kali memasuki gereja San Isidro dan menyerang orang di dalam gereja.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan belasungkawa kepada para korban "serangan mengerikan" di akun Twitter-nya.
Artikel Terkait
Kasus Covid-19 di Spanyol Naik
Kasus Covid-19 di Spanyol Sudah Tembus Angka 8 Juta
Dubes RI yang Baru Serahkan Surat Kepercayaan pada Raja Spanyol
Tayang di Netflix: Apa Perbedaan 'Money Heist' Spanyol dan Korea? Simak Penjelasan dan Trailernya di Sini
Eropa Membara, Gelombang Panas Sebabkan Kebakaran Hutan di Prancis, Portugal, Spanyol, hingga Kroasia
Setidaknya 15 Ribu Orang Meninggal di Eropa Karena Gelombang Panas, Jerman dan Spanyol Kena Dampak Terburuk
Bicara di Sela-sela Pertemuan G20, PM Spanyol Minta Xi Jinping Pengaruhi Putin untuk Akhiri Perang di Ukraina