SINAR HARAPAN - TURKI telah mengambil alih kepemimpinan Kesatuan Maritim pasukan khusus NATO Response Force (NRF) dari Inggris selama satu tahun ke depan.
Komando Kesatuan NATO ini akan diambil alih oleh Pasukan Maritim Turki (TURMARFOR) hingga 31 Januari 2024.
Laksamana Muda Huseyin Tigli, kepala TURMARFOR dan pasukan khusus angkatan laut Turki, mengatakan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) memiliki lima markas besar, termasuk mabes TURMARFOR, dengan kemampuan serupa.
Tigli menyebutkan bahwa TURMARFOR memiliki markas besar luas yang dapat merencanakan dan mengoordinasikan operasi yang begitu komprehensif serta mengoordinasikan komando.
“Memberikan struktur markas yang kompeten untuk melayani NATO menunjukkan pentingnya Turki bagi NATO,” katanya, menambahkan.
Cuneyt Talayman, seorang pejabat Angkatan Laut Turki yang juga sekretaris jenderal TURMARFOR, mengatakan komando siaga tinggi kesatuan laut NATO dibentuk untuk memberikan komando operasi jika terjadi krisis dan perang.
Baca Juga: NATO Peringatkan Konsekuensi Serius Jika Rusia Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Talayman menyebutkan bahwa Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, dan Turki, telah memiliki markas besar serupa, sementara Jerman sedang membangun markas sejenis.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa misi-misi yang dijalankan kemungkinan ditentukan sebagai pertahanan gabungan, berkontribusi pada perlindungan integritas wilayah.
Juga operasi dukungan perdamaian, operasi embargo, perlindungan infrastruktur penting dan keamanan, serta operasi pasukan perintis.
Baca Juga: Finlandia Beberkan Gabung NATO Karena Alasan Ancaman Nuklir Rusia
Markas TURMARFOR telah memulai aktivitasnya pada 2020 dengan penunjukan staf inti, ucapnya.
Turki akan menyerahkan kepemimpinan kepada Italia setahun kemudian.***
Artikel Terkait
Walau Termasuk Anggota NATO, Turki Ogah Ikut Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Apa Sebab?
Khawatir Ada Serangan pada Anggotanya, NATO Adopsi Konsep Strategi Baru: Rusia Ancaman, China Pesaing
Joe Biden Tanda Tangani Perjanjian Aksesi Finlandia dan Swedia Ke NATO
Sekjen NATO Sebut Eropa Akan 'Membayar Harga' Dukungan ke Ukraina Sebagai Konsekuensi dari Sanksi pada Rusia
Rusia Sebut NATO Pernah Melakukan Latihan Militer di Dekat Lokasi Kebocoran Nord Stream, Ini Tanggapan Barat
Empat Wilayahnya Dicaplok Rusia, Ukraina Resmi Ajukan 'Jalur Cepat' untuk Masuk Keanggotaan NATO
Ukraina Masukkan Aplikasi Jadi Anggota NATO 'Jalur Cepat', AS: Saat Ini Kami Mendukung Ukraina di Lapangan