SINAR HARAPAN - SEDIKITNYA 10 orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan bom yang diduga dilakukan kelompok teroris saat kebaktian pada Minggu 15 Januari 2022.
Serangan ini terjadi di sebuah gereja di Republik Demokratik Kongo timur.
Menurut petugas keamanan di Kongo timur, Lt. Apollo Mwanamboka, ledakan terjadi di Gereja Spak di Kota Kasindi, Provinsi Kivu Utara yang bergejolak.
Baca Juga: Kedubes RI di Ankara Sebut Tak Ada Korban WNI dari Ledakan Bom di Instanbul
Posisi lokasi itu berada kurang dari satu mil dari pos perbatasan Mpondwe dengan Uganda.
Saksi mata bernama Julius Kasake mengungkapkan bahwa ia sedang melewati gereja tersebut ketika mendengar suara ledakan keras.
Ia mengatakan warga sekitar mendatangi gereja untuk membantu para korban.
Baca Juga: Jepang Atur Kunjungan Pemimpin Negara Kelompok Tujuh (G7) ke Museum Bom Atom di Hiroshima
Lewat wawancara telepon dengan kantor berita Anadolu, juru bicara Angkatan Bersenjata Kongo Anthony Mualushay mengatakan serangan itu kemungkinan dilakukan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF).
Ini merupakan kelompok teroris Uganda yang loyal pada kelompok teroris Daesh/ISIS.
Sementara itu, militer Uganda langsung memperketat keamanan di pos perbatasan dan daerah sekitarnya.
Baca Juga: Ada Ancaman Bom, Lebih dari 60 Penerbangan Chubu Centrair Aicihi Jepang Dibatalkan
ADF dibentuk di Uganda pada akhir 1990-an dengan tujuan utama menggulingkan presiden.
Militer Uganda berhasil menaklukkan kelompok tersebut, yang akhirnya kabur ke hutan-hutan di Kongo, tempat mereka menyerang warga sipil yang tak bersalah.***
Artikel Terkait
Darya Dugina, Putri 'Otak Putin' Sekutu Dekat Presiden Rusia Tewas, Diduga Karena Bom Mobil
Tolak Tudingan Palsu Rusia, AS Peringatkan Rusia Atas Konsekuensi Jika Gunakan 'Bom Kotor' di Ukraina
Tolak Tuduhan Negara Barat Soal 'Bom Kotor', Putin Bersikeras Tak Akan Gunakan Nuklir di Ukraina
Ledakan Bom di Jantung Kota Istanbul, Sedikitnya 81 Terluka dan 6 Orang Tewas
Kedubes RI di Ankara Sebut Tak Ada Korban WNI dari Ledakan Bom di Instanbul