SINAR HARAPAN - PRESIDEN Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Selasa 3 Januari 2023 memulai kunjungan tiga hari ke China.
Pemimpin kedua negara diperkirakan membicarakan masalah Laut China Selatan saat Filipina dan China menetapkan arah baru pada hubungan mereka.
Manila memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan Beijing di Laut China Selatan.
Baca Juga: Omicron Filipina Melonjak, Diprediksi Dominasi Kasus Covid Bulan Ini
Lawatan itu menandai kunjungan kenegaraan pertama Marcos di luar Asia Tenggara sejak dia menjabat sebagai Presiden Filipina pada Juni 2022.
Pendahulu Marcos, Rodrigo Duterte, dikenal karena sikapnya yang menenangkan Beijing.
Duterte mengambil sikap akomodatif terhadap penerobosan China di perairan yang diklaim oleh Manila.
Baca Juga: Duterte Akan Penjarakan Warga Filipina Tak Divaksin yang Keluar Rumah
Ini dengan imbalan investasi yang dijanjikan dari negara ekonomi utama Asia itu.
Dalam pidatonya sebelum meninggalkan Manila, Marcos mengatakan dia menantikan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping "saat kita berupaya mengubah lintasan hubungan ke tingkat yang lebih tinggi".
Hubungan seperti itu diharapkan Filipina akan membawa banyak prospek dan peluang berlimpah untuk perdamaian dan pembangunan bagi kedua negara.
Baca Juga: 167 Orang Tewas, 110 Masih Hilang akibat Badai Tropis Megi Melanda Filipina Tengah
Presiden Filipina itu juga menyatakan keinginannya untuk membahas "masalah keamanan politik yang bersifat bilateral dan regional" dengan Xi.
"Kami akan berusaha menyelesaikan masalah-masalah itu untuk dapat saling menguntungkan kedua negara," katanya, menambahkan.
Marcos juga tampaknya akan melanjutkan diskusi dengan Xi tentang kemungkinan eksplorasi minyak dan gas bersama di Laut China Selatan.
Artikel Terkait
Omicron Filipina Melonjak, Diprediksi Dominasi Kasus Covid Bulan Ini
Duterte Akan Penjarakan Warga Filipina Tak Divaksin yang Keluar Rumah
Gunung Berapi Taal di Filipina Erupsi, Hampir 2.900 Orang Mengungsi
167 Orang Tewas, 110 Masih Hilang akibat Badai Tropis Megi Melanda Filipina Tengah
China Menolak Protes Filipina Soal Larangan Pencarian Ikan, Sebut Sejalan dengan Hukum Laut Internasional
Filipina dan Thailand Ikut Waspada! Topan Noru Sebabkan Vietnam Menutup Bandara, 133 Ribu Penduduk Mengungsi
Belanda Kembali Buka Program Adopsi Anak dari Filipina, Taiwan, Thailand, hingga Afrika Selatan