SINAR HARAPAN - PANGLIMA Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi pada Kamis mengatakan bahwa ibu kota Ukraina bakal diserang lagi oleh Rusia.
"Menurut perkiraan kami, mereka (Rusia) memiliki cadangan 1,2-1,5 juta orang ... Rusia sedang melatih sekitar 200.000 tentara baru. Saya yakin mereka akan melakukan perjalanan lainnya ke Kiev," kata Zaluzhnyi kepada majalah The Economist.
Zaluzhnyi membantah klaim yang menyebutkan ada masalah di Rusia terkait menurunnya tekad untuk perang.
Baca Juga: Prancis Galang Dukungan untuk Ukraina Hadapi Musim Dingin
"Mobilisasi Rusia berjalan. Tidak benar bahwa masalah mereka sangat serius sehingga orang-orang ini tidak akan berperang. Mereka akan (berperang)," ucap Zaluzhnyi.
"Saya belajar dari dua perang Chechnya -- itu sama. Mereka mungkin tidak dibekali senjata dengan baik, namun mereka masih menjadi masalah bagi kami."
Menurut Zaluzhnyi, Ukraina tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk meluncurkan operasi besar-besaran lagi di garis depan, namun upaya untuk memperoleh sumber daya tersebut masih berlangsung.
Baca Juga: G7 Berjanji Intensifkan Tekanan Ekonomi pada Rusia dan Sediakan Pertahanan Udara untuk Ukraina
"Saya tahu bahwa saya mampu mengalahkan musuh ini. Namun saya membutuhkan sumber daya. Saya membutuhkan 300 tank, 600-700 IFV (kendaraan tempur infantri) dan 500 howitzer. Lantas, saya berpikir bahwa sangat realistis untuk mencapai batas 23 Februari," katanya.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sebelumnya saat wawancara dengan majalah Newsweek mengatakan bahwa pasukan angkatan mereka tidak berencana menghentikan serangan selama musim dingin.***
Artikel Terkait
Perwakilan Rusia dan Ukraina Konfirmasi Bakal Hadir di Forum Bali Democracy Forum
1,5 Juta Orang Ukraina Hidup Tanpa Listrik di Musim Dingin Setelah Rusia Serang Kota dengan Drone Tak Berawak
Harga Minyak Naik, Penutupan Jalur Keystone dan Hubungan Rusia-Uni Eropa Jadi Pendorong
G7 Berjanji Intensifkan Tekanan Ekonomi pada Rusia dan Sediakan Pertahanan Udara untuk Ukraina
'Pohon Cemara Sempurna' untuk Tahun Baru dan Natal Rusia Tiba di Kremlin, Berumur 100 Tahun
Rusia dan Belarusia Sambut Proposal Komite Olimpiade AS Perbolehkan Berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2024
Korea Selatan Dukung Resolusi PBB Tentang Kondisi HAM di Krimea yang Diduduki Rusia