Staf Terinfeksi Covid 19, KBRI Beijing Tutup Sementara! Sebagian Besar Staf Positif

- Kamis, 15 Desember 2022 | 22:21 WIB
Wabah flu terus menyebar di wilayah Beijing China hingga membuat sejumlah rumah sakit dan klinik kesehatan kewalahan dalam menangani pasien yang ingin dirawat. ( Instagram / a_n_bede )
Wabah flu terus menyebar di wilayah Beijing China hingga membuat sejumlah rumah sakit dan klinik kesehatan kewalahan dalam menangani pasien yang ingin dirawat. ( Instagram / a_n_bede )

SINAR HARAPAN - KEDUTAAN Besar RI di Beijing, China, tutup sementara hingga 20 Desember 2022 karena, berdasarkan hasil tes PCR secara independen yang keluar pada Kamis, sebagian besar staf dan pegawai terdeteksi positif COVID-19.

Sesuai protokol kesehatan di Beijing, bagi yang positif COVID-19 diharapkan melakukan karantina mandiri di rumah hingga dapat pulih kembali, demikian diumumkan KBRI Beijing.

Sebelum kembali dibuka, KBRI Beijing akan menggelar lagi tes PCR secara independen pada Senin 29 Desember 2022.

Baca Juga: Utusan AS Nyatakan Keprihatinan kepada China Atas Uji Coba Rudal Korut, Minta Pyongyang Disanksi

Sekiranya tes PCR menunjukkan hasil terbaik, KBRI Beijing mengatakan kantor perwakilan RI tersebut kembali dapat beroperasi secara reguler.

Sebelumnya, KBRI Beijing menggelar tes PCR massal secara independen untuk staf dan keluarganya pada Rabu 14 Desember 2022. Hasil tes PCR tersebut keluar pada Kamis.

KBRI Beijing tidak menyebutkan berapa banyak anggota staf dan pegawainya yang hasil tes PCR-nya menunjukkan positif COVID-19.

Baca Juga: Masyarakat China Borong Obat Flu, Pelonggaran Kebijakan 'Nol COVID' Picu Kebingungan

"Mohon maaf hari ini pelayanan tutup. Silakan datang lagi Selasa 20 Desember 2022 depan," kata Atase Imigrasi KBRI Beijing Raden Fitri Saptaji kepada dua warga negara Indonesia yang hendak mengajukan permohonan perpanjangan paspor.

Sejak otoritas China mengumumkan pelonggaran kebijakan antipandemi COVID-19 pada Rabu 7 Desember 2022, situasi di Beijing secara umum masih lengang karena banyak warga mengalami flu, yang diduga sebagai COVID-19 varian Omicron.

Terkait banyaknya warga yang mengeluh demam, China mendirikan sekitar 14.000 unit klinik flu di kota kelas dua.

Baca Juga: China Hapus Kewajiban Pemindaian QR Code dan Pemeriksaan Riwayat Perjalanan Domestik

Selain itu, terdapat pula 33.000 unit bangsal flu di berbagai pelosok.***




 

Editor: Rosi Maria

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X