• Minggu, 24 September 2023

Masjid di Stockholm Kecam Perusakan Al Quran dan Pengancaman, Dianggap Penghinaan Terhadap Muslim

- Senin, 12 Desember 2022 | 11:03 WIB
Ilustrasi - Pembakaran alquran oleh politisi sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan.
Ilustrasi - Pembakaran alquran oleh politisi sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan.

SINAR HARAPANMASJID di Stockholm, Swedia mengecam serangan terbaru di fasilitas mereka setelah salinan Al Quran yang rusak dibiarkan dirantai dan digantung di depan pintu masuk masjid.

Kondisi tersebut dirilis pihak Masjid Pusat Stockholm pada Jumat, 9 Desember 2022. Pihak masjid mengaku kerap mengalami ancaman seperti itu.

Mengikat Al Quran dan menggantungnya di jeruji taman di sebelah pintu masjid adalah penghinaan terhadap kaum muslim, tulis pihak masjid di akun Facebook.

Baca Juga: Ini Cara yang Ditempuh Swedia dan Selandia Baru untuk Menurunkan Jumlah Perokok

"Masjid kami dan jemaah kami mendapat banyak ancaman. Kaum rasis selalu melakukan upaya baru untuk mencoreng orang-orang yang tidak seperti diri mereka," katanya.

Sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pihak masjid memutuskan untuk membagikan foto dan informasi "untuk menarik perhatian dari jemaah kami dan masyarakat sekaligus untuk mencegah kejahatan rasial menjadi hal yang lumrah," katanya.

Namun, serangan tersebut tidak asing sebab masjid tersebut pernah menjadi sasaran serangan Islamophobia di masa lalu, seperti ketika tulisan dan grafiti anti-Islam dicoret di pintu masjid.

Baca Juga: Penjaga Pantai Swedia Laporkan Kebocoran Gas Keempat pada Pipa Nord Stream

Al Quran diserang beberapa kali di Swedia. Rasmus Paludan berkewarganegaraan Swedia dan Denmark, yakni pemimpin kelompok sayap kanan partai anti-imigrasi Denmark kerap melakukan tur pembakaran Al Quran.

Ia melakukannya di dua negara Skandinavia tersebut meski muncul protes yang memicu kerusuhan.

Imam sekaligus direktur Masjid Pusat Stockholm, Mahmoud Khalfi mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu bahwa dirinya "secara pribadi menyaksikan pembakaran Al Quran di Stockholm".

Baca Juga: Berhasil Urutkan Genom Manusia Purba Neanderthal, Ilmuan Swedia Svante Paabo Raih Nobel Kedokteran 2022

Ia mengatakan ini terjadi pada Desember lalu dan "Saya ingat betapa menyakitkannya kejadian tersebut."

"Al Quran suci bagi agama Islam; (Al Quran) adalah firman Tuhan. Oleh karenanya, pembakaran Al Quran menjadi hal yang sangat menyakitkan bagi kami umat Muslim," ucapnya.***

Editor: Rosi Maria

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X