SINAR HARAPAN - PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang baru saja usai di Bali, berhasil mengirim pesan yang jelas untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
“Meskipun (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak datang, pesan yang dikirim oleh kekuatan ekonomi utama dari Bali sangat jelas sebagian besar anggota G20 secara eksplisit mengutuk perang di Ukraina,” kata Macron dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, pada Rabu.
Sambil menegaskan bahwa G20 tidak menutup mata terhadap perang, Macron menjelaskan bahwa kelompok negara-negara tersebut menyoroti masih ada ruang pembicaraan.
Baca Juga: Jokowi Ucapkan Selamat atas Terpilih Kembalinya Macron Sebagai Presiden Prancis
Ini termasuk dengan negara berkembang seperti China dan India, untuk mendorong Rusia mengakhiri konflik.
“Sekarang waktunya bagi Rusia untuk mendengar pesan yang disampaikan oleh komunitas internasional dan kembali ke meja negosiasi,” tutur dia.
Macron kemudian menyinggung perkembangan terbaru atas konflik Rusia-Ukraina, yaitu jatuhnya rudal di sebuah desa di Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Macron: Ukraina Harus Memenangkan Perang dengan Menjaga Integritas dan Kedaulatan Teritorial
Insiden itu, yang terjadi pada Selasa (15 November 2022), menewaskan dua orang dan memicu reaksi dari kepala negara G7+ yang segera melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali pada Rabu pagi.
“Kami sedang bekerja sama dengan Polandia untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan kami melakukannya dengan seluruh sekutu yang kami temui pagi ini,” ujar Macron mengenai rapat G7.
Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa serangan rudal itu sengaja menargetkan Polandia.
Baca Juga: Macron, Zelensky, hingga Putin, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Ratu Elizabeth II
"Kami tidak mengantongi bukti bahwa roket itu diluncurkan oleh pihak Rusia, kemungkinan besar roket itu digunakan oleh pasukan pertahanan Ukraina," kata dia.
Dalam Bali Leaders’ Declaration atau Deklarasi Bali, yang disepakati para kepala negara G20 dalam KTT kelompok kerja sama 19 negara plus Uni Eropa itu, menyesalkan agresi Rusia terhadap Ukraina.
Para pemimpin G20 sepakat menuntut Rusia menarik seluruh pasukannya tanpa syarat dari Ukraina.
Baca Juga: Minta Rusia Tarik Senjata Berat dari PLTN Ukraina Zaporizhzhia, Macron Akan Kembali Telepon Putin
Sebagian besar anggota G20 juga mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa perang tersebut menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa.
Selain itu, kata mereka, perang di Ukraina memperburuk kerentanan ekonomi global, menghambat pertumbuhan, dan meningkatkan inflasi.
Juga mengganggu rantai pasokan, meningkatkan krisis energi dan pangan, dan meningkatkan risiko pada stabilitas keuangan.***
Artikel Terkait
Presiden Macron Kesampingkan Pembatasan Baru Covid-19 di Prancis
Macron Bahas Krisis Ukraina dengan Biden dan Putin
Macron Terbang ke Moskow dalam Misi Diplomatik Berisiko Tinggi
Prancis Akan Melatih 2.000 Tentara Ukraina untuk Melawan Pasukan Rusia
Inggris, Jerman, Prancis Minta PBB Kirim Tim ke Ukraina Guna Selidiki Drone Rusia yang Diklaim Buatan Iran