SINAR HARAPAN - SEORANG pejabat Administrator Kereta Api Taiwan (TRA) diganjar hukuman penjara selama hampir sembilan tahun atas kelalaiannya yang menyebabkan kecelakaan kereta api hingga menewaskan 49 orang penumpang.
Pengadilan Distrik Hualien, Jumat 11 November 2022, menjatuhkan vonis penjara selama delapan tahun dan 10 bulan kepada pejabat TRA Pan Tangyi yang bertanggung jawab sebagai supervisor proyek di sekitar lokasi kecelakaan KA Taroko Express jurusan Taipei-Taitung.
Manager lapangan Lee Yi Hsiang dihukum tujuh tahun dan 10 bulan penjara akibat kelalaiannya dalam peristiwa maut tersebut, demikian putusan pengadilan dikutip Kantor Berita Taiwan CNA, Sabtu 12 November 2022.
Baca Juga: Belanda Kembali Buka Program Adopsi Anak dari Filipina, Taiwan, Thailand, hingga Afrika Selatan
Pengadilan mengungkapkan bahwa kecelakaan yang terjadi pada 2 April 2022 tersebut akibat truk katrol terjatuh dari tebing jurang hingga menutup jalur kereta api di depan terowongan di Kabupaten Hualien.
Pan dituduh lalai karena tidak meminta kontraktor proyek melakukan tindakan penyelamatan di lokasi, sedangkan Lee tidak berusaha memberi tahu kepada pihak TRA sebelum kecelakaan maut terjadi.
Lee berusaha menarik truk katrol yang tersangkut di semak-semak perbukitan dengan menggunakan tali tambang.
Baca Juga: China Gerah Menteri Perdagangan Inggris Kunjungi Taiwan, Minta London Hormati Kebijakan 'Satu China'
Namun tali tersebut terputus hingga truk terjatuh dan terjun dari lereng bukit ke jalur kereta api di bawahnya.
Masinis kereta nahas tersebut sama sekali tidak melihat ada truk saat kereta keluar dari terowongan sehingga kecelakaan maut tidak bisa dihindarkan.
Sementara itu, pihak keluarga korban menolak putusan pengadilan tersebut karena dianggap terlalu ringan dibandingkan dengan jumlah korban tewas yang mencapai 49 orang.
Baca Juga: 63 Pesawat Militer China dan Empat Kapal Angkatan Laut China Terdeteksi di Sekitar Taiwan
Menteri Transportasi Taiwan Wang Kwo Tsai menghormati putusan pengadilan dan menegaskan, peningkatan keselamatan harus menjadi priorita utama TRA.***
Artikel Terkait
Xi Jinping Tegaskan Tak Ada Negara yang Berhak Bertindak Jadi Hakim dalam Masalah Taiwan
Tegas! Taiwan Tolak Reunifikasi dengan China, Nyatakan Akan Lindungi Kedaulatan, Demokrasi, dan Kebebasan
Sembilan Negara Palingkan Dukungannya dari Taiwan ke China, Termasuk Nikaragua dan Solomon
China Meminta Jepang Tak Ganggu Kegiatan Penelitian-penelitian Ilmiah di Wilayah Taiwan
Sempat Dilarang Turun dari Kapal, Delapan Awak Kapal Terdampar di Kaohsiung Taiwan Dipulangkan ke Indonesia
Belanda Kembali Buka Program Adopsi Anak dari Filipina, Taiwan, Thailand, hingga Afrika Selatan
China Gerah Menteri Perdagangan Inggris Kunjungi Taiwan, Minta London Hormati Kebijakan 'Satu China'
63 Pesawat Militer China dan Empat Kapal Angkatan Laut China Terdeteksi di Sekitar Taiwan