SINAR HARAPAN - PERDANA Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan penobatan Raja Charles III akan dirayakan masyarakat dengan hari libur bank ekstra pada Senin 8 Mei, 2023.
Acara penobatan itu sendiri pada 6 Mei 2023. Raja Charles, 73, secara otomatis menjadi raja setelah kematian ibunya Ratu Elizabeth pada bulan September.
Namun upacara penobatan akbar untuknya dan istrinya Camilla akan berlangsung tahun depan untuk memberikan kesempatan untuk berkabung.
Baca Juga: Ratu Elizabeth Dimakamkan di Kapel Memorial Raja George VI, di Sebelah Pangeran Philip
Penobatan mendiang Ratu pada tahun 1953 disertai dengan hari libur bank tambahan.
Penobatan Raja Charles pada tahun 2023 akan mengikuti tradisi itu, kata kantor Perdana Menteri.
Hal ini untuk memberikan waktu bagi keluarga dan masyarakat untuk menikmati acara bersejarah tersebut.
"Penobatan raja baru adalah momen unik bagi negara kita," kata Rishi Sunak dalam pernyataannya, Minggu.
"Sebagai pengakuan atas peristiwa bersejarah ini, saya dengan senang hati mengumumkan hari libur bank tambahan untuk seluruh Inggris tahun depan."
Upacara akan berlangsung di Westminster Abbey London dan akan diikuti arak-arakan tradisional yang digunakan untuk mengurapi raja selama 1.000 tahun terakhir.
Raja dan ratu Inggris, dan kemudian Inggris dan Inggris Raya, telah dinobatkan di Westminster Abbey sejak William Sang Penakluk pada tahun 1066.
Charles adalah raja ke-41 dan dia akan menjadi raja tertua yang dinobatkan.
Raja Charles adalah kepala negara tidak hanya dari Britania Raya tetapi dari 14 kerajaan lain termasuk Australia, Kanada, Jamaika, Selandia Baru dan Papua Nugini.
Artikel Terkait
Arkeolog Oxford Gali Peninggalan Tentara Viking Halfdan Ragnarsson dari Abad ke-9 di Lembah Coquet Inggris
Kepala Badan Intelijen Siber Inggris Beberkan Pasukan Rusia di Ukraina Sudah Kehabisan Senjata
Peneliti Inggris Temukan Fosil Kadal Laut Raksasa Penghuni Samudera Atlantik, Berusia 135 hingga 60 Juta Tahun
Liz Truss Mundur dari Posisi Perdana Menteri Inggris Setelah Menjabat Hanya Enam Minggu
Inggris, Jerman, Prancis Minta PBB Kirim Tim ke Ukraina Guna Selidiki Drone Rusia yang Diklaim Buatan Iran