SINAR HARAPAN - PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Keduanya membahas tentang dimulainya kembali ekspor gandum Ukraina.
“Dalam konteks memastikan keamanan pangan global, Vladimir Putin menguraikan pendekatan berprinsip Rusia untuk menerapkan paket perjanjian Istanbul mengenai ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam, dan membuka blokir ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia ke pasar dunia,” kata Kremlin dalam pernyataannya pada Rabu.
Baca Juga: Tolak Tuduhan Negara Barat Soal 'Bom Kotor', Putin Bersikeras Tak Akan Gunakan Nuklir di Ukraina
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Moskow akan kembali melaksanakan kesepakatan koridor biji-bijian Laut Hitam yang dicapai Juli ini.
Putin mengatakan bahwa Rusia telah menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan itu karena serangan Ukraina terhadap infrastruktur dan armada lautnya di Sevastopol, Laut Hitam.
"Setelah menerima jaminan yang diperlukan dari pihak Ukraina bahwa rute kemanusiaan tidak akan digunakan untuk tujuan militer, Rusia melanjutkan implementasi kesepakatan gandum," ujar dia.
Baca Juga: Putin Geram Ukraina Coba Gunakan Koridor Kemanusiaan untuk Serang Armada Laut Hitam, Langsung Lakukan Hal Ini
Kepada Jokowi, Putin juga menegaskan kembali kesiapannya untuk memberikan sejumlah besar gandum ke negara-negara termiskin secara gratis sebagai bantuan kemanusiaan.
Pendekatan tersebut, menurut Kremlin, didukung oleh Jokowi.
Jokowi disebut menginisiasi pembicaraan telepon dengan Putin guna membahas KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.
Baca Juga: Natalia Vovk, Mata-mata yang Dituduh Bunuh Darya Dugina Putri 'Otak Putin' Masuk Daftar Buronan Internasional
“Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai selama kunjungan Presiden Indonesia ke Rusia pada Juni 2022 keberhasilan dalam mengembangkan kerja sama bilateral juga disinggung," kata Kremlin.
"Niat bersama untuk lebih membangun hubungan yang saling menguntungkan di berbagai bidang juga ditegaskan," jelas Kremlin lagi.***
Artikel Terkait
Minta Rusia Tarik Senjata Berat dari PLTN Ukraina Zaporizhzhia, Macron Akan Kembali Telepon Putin
Putin Bahas Kerja Sama PBB dan G20 dengan PM India dalam Pertemuan di SCO
Kremlin Bantah Kabar Percobaan Pembunuhan Putin Saat Menuju Kediaman Resminya
Putin Tegaskan Rusia Akan Berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali November
Pasukan Rusia Disebut Terkepung dan Tak Bisa Bertahan, Biden Wanti-wanti Putin Hindari Senjata Nuklir
Donbass, Kherson, Zaporozhye Akan Menggelar Referendum Tentang Aksesi ke Rusia, Ini Langkah Putin
Putin Setujui Amandemen, Tentara Rusia yang Menolak Berperang di Ukraina Bisa Dihukum Hingga 10 Tahun Penjara