Sebut Akan Lebih Tekan Rusia, Jepang dan Jerman Sepakat Koordinasikan Tanggapan Atas Invasi Rusia ke Ukraina

- Rabu, 2 November 2022 | 11:23 WIB
Sebut akan lebih tekan Rusia, Jepang dan Jerman sepakat koordinasikan tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. (Al Jazeera)
Sebut akan lebih tekan Rusia, Jepang dan Jerman sepakat koordinasikan tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. (Al Jazeera)

SINAR HARAPAN - PERDANA Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Selasa 1 November sepakat untuk semakin mengoordinasikan tanggapan kedua negara terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

PM Jepang dan Presiden Jerman itu berjanji untuk mempertahankan sanksi keras terhadap Rusia.

Pada konferensi pers bersama setelah pertemuan kedua pemimpin di Tokyo, Kishida dan Steinmeier mengatakan bahwa mereka juga mengonfirmasi akan bergandengan tangan.

Baca Juga: Aduh, Jerman Catat Kasus Pertama Cacar Monyet pada Anak, Tertular dari Anggota Keluarga Serumah

Khususnya untuk menghadapi berbagai tantangan global sebagai ketua dari Kelompok 7 negara industri besar (G7) yang akan datang dan yang saat ini menjabat.

"Sekarang saya sangat merasakan pentingnya kolaborasi erat kami," kata Kishida pada awal pembicaraan.

Sementara itu, Presiden Jerman, yang tidak memiliki otoritas pengambilan keputusan, menekankan perlunya memberi tekanan lebih pada Moskow.

Baca Juga: Ngeri, Jerman Beri Bantuan Ukraina Ratusan Peluru Presisi Tinggi Vulcano, Sanggup Tembak Target Sejauh 80 Km

Beberapa anggota G7 seperti Jepang dan Jerman masih mengimpor energi dari Rusia, termasuk gas alam.

Namun, anggota G-7 yang juga termasuk Inggris, Kanada, Prancis, Italia dan Amerika Serikat serta Uni Eropa telah memimpin upaya internasional untuk menjatuhkan sanksi ekonomi berat.

Ini dijatuhkan terhadap Rusia atas perangnya terhadap Ukraina yang dilakukan sejak Februari 2022. Jepang akan mengambil alih jabatan presiden bergilir G7 dari Jerman tahun depan.

Baca Juga: Pemerintah Jerman Usulkan Pembicaraan Draf Proposal Soal Pelarangan Visa Schengen untuk Rusia ke Uni Eropa

Pada Selasa 1 November 2022, Kishida dan Steinmeier berjanji untuk bekerja sama menuju keberhasilan konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 di Hiroshima pada 2023.

Kishida dan Steinmeier juga membahas kerja sama untuk menuju realisasi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Yaitu sebuah visi yang dipromosikan oleh Jepang dan Amerika Serikat dalam suatu perlawanan terselubung terhadap kekuatan militer China yang tumbuh di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Pasukan Keamanan Jerman Laporkan Indikasi Dinas Rahasia Rusia Memata-matai Latihan Tentara Ukraina

Tokyo dan Berlin telah berpandangan sama bahwa keamanan Eropa tidak dapat dipisahkan dari Asia.

Kishida menjadi perdana menteri Jepang pertama yang berpartisipasi dalam pertemuan tingkat tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Juni lalu.

Pada Kamis 3 November 2022, pemerintah Jepang dan Jerman akan mengadakan pembicaraan keamanan 'two-plus-two' di sela-sela pertemuan menteri luar negeri G7.

Baca Juga: Drakornya Sukses, 'Extraordinary Attorney Woo' Menerima Tawaran untuk Diadaptasi ke AS, Jerman, hingga Jepang

Pertemuan ini dijadwalkan selama dua hari hingga Jumat 4 November 2022 di kota Munster, Jerman barat.

Kunjungan Steinmeier ke Jepang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai Selasa.

Steinmeier melakukan perjalanan resmi pertamanya ke negara Asia sejak Oktober 2019 saat dia menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito di Tokyo.

Baca Juga: Kanselir Jerman Nyatakan Negaranya Siap Masuk Musim Dingin dan Berhasil Atasi Ketergantungan pada Minyak Rusia

Steinmeier dua kali menjabat sebagai menteri luar negeri Jerman di bawah pemerintahan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Humas SMAK Negeri Ende/Delon

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X