SINAR HARAPAN - RUSIA akan melanjutkan dialog dengan PBB dan Turki tentang masa depan kesepakatan biji-bijian dan nyatakan siap untuk memasok biji-bijian ke negara-negara yang tertarik.
Pasokan ini selama masih dalam harga yang wajar dalam hal apapun, kata Perdana Menteri Mikhail Mishustin pada pertemuan Dewan SCO (Organisasi Kerjasama Shanghai).
Pertemuan ini diadakan sebagai konferensi video pada hari Selasa, 1 November 2022.
rusiaBaca Juga: Pemerintah Rusia Tambahkan 11 Wilayah Inggris ke dalam Daftar Negara Tak Bersahabat
"Pihak Ukraina melakukan serangan teroris terhadap kapal dan kapal sipil Rusia di wilayah perairan Teluk Sevastopol pada akhir pekan lalu," kata PM Rusia.
"Saat ini tidak mungkin untuk menjamin keamanan koridor kemanusiaan yang telah dibuat," ujarnya.
"Dan kami telah terpaksa menangguhkan partisipasi dalam kesepakatan biji-bijian," katanya.
Baca Juga: Uni Eropa Desak Rusia Batalkan Penangguhan Kesepakatan Laut Hitam dan Melanjutkan Ekspor Rusia
"Namun, Moskow akan melanjutkan dialog dengan PBB dan Turki tentang isu-isu yang relevan dalam kerangka perjanjian yang ditandatangani di Istanbul," jelasnya lagi.
“Terlepas dari masa depan kesepakatan biji-bijian, mengingat panen tahun ini, Rusia siap menyediakan hingga 500.000 ton biji-bijian gratis ke negara-negara yang paling membutuhkan, serta mengirimkan biji-bijian dengan harga yang wajar ke semua negara yang berminat,” kata Mishustin.
Perdana Menteri Rusia menyebutkan penyediaan ketahanan pangan global sebagai salah satu prioritas kerja bersama.
“Kami jujur melaksanakan kontrak internasional yang bertujuan untuk menyelesaikan tugas strategis ini,” tegasnya.
"Penting bahwa negara-negara bagian SCO menyumbang lebih dari sepersepuluh dari omset global barang-barang pertanian," tambah Mishustin.
"Dalam delapan bulan tahun ini, perdagangan internasional produk pertanian dan makanan Rusia dengan anggota organisasi naik hampir 25 persen menjadi sekitar USD8,5 miliar," katanya.***
Artikel Terkait
Inggris, Jerman, Prancis Minta PBB Kirim Tim ke Ukraina Guna Selidiki Drone Rusia yang Diklaim Buatan Iran
Tolak Tudingan Palsu Rusia, AS Peringatkan Rusia Atas Konsekuensi Jika Gunakan 'Bom Kotor' di Ukraina
Tes PCR Tak Lagi Diperlukan, Rusia Menghapus Persyaratan Bukti Tes Covid 19 untuk Wisatawan
PM Jepang Berjanji Berikan Pemanas untuk Ukraina yang Berperang Melawan Rusia di Musim Dingin
Pemerintah Rusia Tambahkan 11 Wilayah Inggris ke dalam Daftar Negara Tak Bersahabat
Uni Eropa Desak Rusia Batalkan Penangguhan Kesepakatan Laut Hitam dan Melanjutkan Ekspor Rusia
87.000 Orang Tentara Rusia Dikirim ke Zona Perang di Ukraina Setelah Dapat Pelatihan Tambahan Pertempuran