Badai Nalgae Terjang Filipina, Tercatat sudah 98 Orang Tewas

- Senin, 31 Oktober 2022 | 19:17 WIB

Ilustrasi kerusakan akibat badai tropis di Filipina (Foto: news.gunadarma.ac.id)

SINAR HARAPAN--Jumlah korban badai tropis Nalgae yang melanda Filipina terus bertambah. Hingga saat ini otoritas setempat menyebutkan 98 orang tewas d alam bencana ini.

Dilansir Channel News Asia, Badan Bencana Nasional Filipina mengungkap bahwa sangat sedikit harapan untuk bisa menemukan korban selamat di daerah yang paling parah terkena badai di Filipina tersebut.

Mayoritas korban yang tewas diakibatkan oleh bencana banjir bandang dan tanah longsor karena Badai Tropis Nalgae di Filipina tersebut. Selain itu, badai tersebut juga menghancurkan desa-desa di pulau selatan Mindanao sejak Jumat (28/10/2022) lalu.

Selama ini, Mindanao jarang sekali dilanda banyak badai, meski badai menerjang Filipina setiap tahun. Namun badai yang mencapai wilayah tersebut cenderung akan lebih mematikan daripada badai di Luzon, pulau utama di negara Filipina.

Baca Juga: Badai Tropis Ian Kecepatan 200 km per Jam Melanda Kuba Bagian Barat, KBRI Havana Ungkap Kabar WNI

Kepala Pertahanan Sipil di wilayah Bangsamoro di Mindanao, Naguib Sinarimbo mengatakan bahwa peluang bertahan hidup di wilayah tersebut hampir nol.

"Kami telah mengalihkan operasi kami dari operasi pencarian dan penyelamatan ke operasi pengambilan karena peluang bertahan hidup setelah dua hari hampir nol," kata Naguib Sinarimbo, seperti dilansir dari Channel News Asia pada Senin (31/10/2022).

Ia mengatakan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat. Badan bencana nasional mencatat 63 orang masih hilang dalam laporan terbarunya.

Baca Juga: 167 Orang Tewas, 110 Masih Hilang akibat Badai Tropis Megi Melanda Filipina Tengah

Tim penyelamat dalam bencana itu berupaya mencari korban di lumpur dan puing-puing, untuk bisa menemukan lebih banyak mayat, sedangkan para korban yang selamat melanjutkan tugas membersihkan rumah mereka yang telah terendam banjir.

Warga menyapu air berlumpur dari rumah dan toko mereka, sedangkan perabotan dan barang-barang lainnya terlihat mengering di jalanan Ibu Kota, Manila.

"Sepanjang hidup saya tinggal disini, baru pertama kali mengalami banjir seperti ini," kata Joselito Ilano (55), yang rumahnya terendam air setinggi pinggang. Menurutnya, dia sudah terbiasa dengan banjir di daerahnya itu, tetapi ini menjadi banjir yang terburuk baginya.

Editor: Banjar Chaeruddin

Sumber: Bisnis.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X