Tolak Tuduhan Negara Barat Soal 'Bom Kotor', Putin Bersikeras Tak Akan Gunakan Nuklir di Ukraina

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 13:21 WIB
Foto arsip - Tolak tuduhan negara Barat, Putin bersikeras tak akan gunakan nuklir di Ukraina.
Foto arsip - Tolak tuduhan negara Barat, Putin bersikeras tak akan gunakan nuklir di Ukraina.

SINAR HARAPAN - DUNIA masih menghadapi peperangan dan efek serangan dari Rusia ke Ukraina hingga saat ini.

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 bahwa konflik Ukraina sebagai bagian dari perjuangan yang lebih luas melawan dominasi barat.

Vladimir Putin bersikeras bahwa Rusia tidak hanya menantang Barat tetapi juga memperjuangkan haknya sendiri untuk eksis.

Baca Juga: Plot Twist, Erdogan Tawarkan Jadi Pusat Pemasok Gas Rusia ke Eropa, Ada Campur Tangan Putin?

Vladimir Putin berbicara ketika pasukan Ukraina merebut kembali lebih banyak wilayah yang telah dicaplok Moskow sebagai miliknya.

Rusia juga telah memobilisasi lebih banyak pasukan untuk mempertahankan lokasi-lokasi tersebut.

"Ke depan mungkin adalah dekade yang paling berbahaya, tidak dapat diprediksi dan sekaligus penting sejak akhir Perang Dunia Kedua," kata Putin.

Baca Juga: PM Pakistan dan Menlu India Saling Sindir dalam Forum CICA di Kazakhstan yang Dihadiri Putin

Ini dikatakannya kepada anggota Klub Diskusi Valdai tahunan, dalam sesi tanya jawab yang panjang.

Situasinya 'sampai batas tertentu revolusioner, katanya. Ia menggambarkan serangan Ukraina hanya sebagai bagian dari pergeseran tektonik dari seluruh tatanan dunia.

"Periode sejarah dominasi Barat yang tak terbagi dalam urusan dunia akan segera berakhir," kata Putin.

Baca Juga: Putin Keluarkan Dekrit, Putuskan PLTN Zaporizhzhia yang Sebelumnya Milik Ukraina Jadi Aset Federal Rusia

"Dunia unipolar menjadi sesuatu dari masa lalu. Sementara Barat masih 'putus asa' mencoba untuk mengatur umat manusia, itu tidak bisa," ujarnya.

"Kebanyakan orang di dunia tidak lagi mau menerimanya," katanya.

Presiden Rusia mengatakan krisis saat ini sebagai pertempuran untuk bertahan hidup bagi Rusia.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Akhir Pahit Etnis Armenia di Nagorno-Karabakh

Jumat, 29 September 2023 | 07:15 WIB
X