SINAR HARAPAN - CHINA pada Kamis, 20 Oktober 2022 membanggakan diri karena sembilan negara telah mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taiwan ke Beijing dalam beberapa tahun terakhir.
China menyebutnya sebagai hasil utama dari 'pertarungan' diplomatiknya dengan Taiwan di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.
Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu mengatakan bahwa China berhasil 'memenangkan' dan menarik sembilan negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Baca Juga: Makin Panas, AS Umumkan Rencana untuk Menjual Senjata dan Layanan Teknis Senilai Rp16,39 T ke Taiwan
Taiwan merupakan pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang dianggap Beijing sebagai miliknya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ma pada konferensi pers yang diadakan di sela-sela kongres utama Partai Komunis yang berkuasa di China.
"Kepatuhan masyarakat internasional terhadap kebijakan satu-China telah menjadi lebih terkonsolidasi," ujar Ma.
Baca Juga: 13 Lokasi Wisata Taiwan Ini Ciamik, Bukan Cuma Indah, Menawarkan Wisata Tradisi Etnis Hakka hingga Atayal
Dia menambahkan bahwa tekad Beijing untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial sudah "tak tergoyahkan dan kokoh."
Dengan "semangat juang", diplomasi China akan "selalu berdiri di garis depan" dalam melindungi kepentingan nasional, kata Ma.
Kesembilan negara yang berpaling dari Taiwan ke China termasuk negara-negara Amerika Tengah dan Pasifik, seperti Nikaragua dan Kepulauan Solomon.
Baca Juga: Xi Jinping Tegaskan Tak Ada Negara yang Berhak Bertindak Jadi Hakim dalam Masalah Taiwan
China diyakini telah mendesak negara-negara tersebut untuk memutuskan hubungan dengan Taiwan.
Ini dilakukan dengan menawarkan bantuan ekonomi berdasarkan inisiatif infrastruktur sabuk dan jalannya (Belt and Road Initiative).
Taiwan kini memiliki hubungan diplomatik dengan 14 negara.
Baca Juga: Tegas! Taiwan Tolak Reunifikasi dengan China, Nyatakan Akan Lindungi Kedaulatan, Demokrasi, dan Kebebasan
China dan Taiwan memiliki pemerintahan terpisah sejak keduanya berpisah pada 1949 karena perang saudara.
Beijing bereaksi keras terhadap kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus.
AS kemudian mengadakan latihan militer skala besar, yang meningkatkan ketegangan lintas selat.***
Artikel Terkait
Sehari Setelah Kunjungan Pelosi, China Tembakkan Rudal Dekat Taiwan
Otoritas Penerbangan Thailand Peringatkan Maskapai untuk Tak Lintasi Wilayah Taiwan
Militer Taiwan Sebut China Lakukan Simulasi Penyerangan ke Pulau Utamanya
Apple Minta Suplier dari Taiwan Mencantumkan Label 'Dibuat di China' untuk Komponen Hasil Produksinya
Belum Berakhir, China Perpanjang Masa Latihan Militer di Sekitar Taiwan