SINAR HARAPAN - PERDANA Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Kamis, 13 Oktober 2022 menyindir India ketika mengatakan negaranya menginginkan hubungan yang damai dengan para tetangga.
Hal ini termasuk India, karena stabilitas di kawasan adalah hal terpenting.
Namun, 'sampai India menghentikan kekejaman di IIOJK, perdamaian sejati dan abadi akan tetap sulit diraih', katanya.
Baca Juga: Dituduh Terlibat dalam Terorisme, India Melarang Organisasi Front Populer India (PFI), 100 Anggotanya Ditahan
IIOJK adalah sebutan Pakistan bagi Jammu dan Kashmir, yang dianggap negara itu sebagai 'wilayah yang dikuasai India secara tidak sah'.
"Di lembah Kashmir yang terteror ini, India mengusung demokrasi bukan dengan surat suara (ballot), tetapi peluru (bullet)," kata dia.
Sharif mengeluarkan pernyataan itu saat berpidato dalam acara pembukaan pertemuan puncak ke-6 Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia (CICA) di Astana, Kazakhstan.
Baca Juga: Apple Umumkan iPhone 14 Bakal Diproduksi di India, Kurangi Ketergantungan dari China?
Acara ini juga dihadiri sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menteri Negara Urusan Luar Negeri dan Kebudayaan India Meenakashi Lekhi mengatakan India menyayangkan sikap Pakistan.
Meenakashi Lekhi menganggap Pakistan kembali memanfaatkan forum CICA untuk menyebarkan propaganda dan mengalihkan fokus pembicaraan.
Baca Juga: Bicara dengan PM India, Putin Yakinkan Bahwa Rusia Lakukan Segala Cara untuk Segera Akhiri Konflik di Ukraina
Lekhi hadir dalam pertemuan para menteri CICA di lokasi yang sama.
"Wilayah Persatuan Jammu dan Kashmir dan Ladakh telah dan akan tetap menjadi bagian integral dari India. Pakistan tidak memiliki locus standi untuk mengomentari urusan dalam negeri India," kata Lekhi.
"Pernyataan Pakistan hari ini merupakan campur tangan besar dalam urusan internal, kedaulatan, dan integritas teritorial India yang tidak sesuai dengan Deklarasi CICA tentang Prinsip-Prinsip yang Memandu Hubungan Antarnegara Anggota CICA pada September 1999," katanya, menambahkan.
Baca Juga: Putin Bahas Kerja Sama PBB dan G20 dengan PM India dalam Pertemuan di SCO
Belum ada komentar dari PM India Narendra Modi, yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Sekretaris Jenderal CICA yang baru ditunjuk, Kairat Saribay, menolak menjawab pertanyaan wartawan terkait masalah itu.***
Artikel Terkait
Pengaruh Putin Pada Pergerakan Minyak dan Gas Dalam Sepekan
Pasukan Rusia Disebut Terkepung dan Tak Bisa Bertahan, Biden Wanti-wanti Putin Hindari Senjata Nuklir
Donbass, Kherson, Zaporozhye Akan Menggelar Referendum Tentang Aksesi ke Rusia, Ini Langkah Putin
Harga Emas Naik, Aksi Putin Mengalahkan Kekhawatiran Suku Bunga The Fed
Putin Setujui Amandemen, Tentara Rusia yang Menolak Berperang di Ukraina Bisa Dihukum Hingga 10 Tahun Penjara
Kepala Administrasi Militer Kherson Minta Putin Menerima Wilayahnya Masuk ke Rusia
Referendum Keempat Wilayah Selesai, Putin Akan Resmikan Donetsk, Lugansk, Zaporozhye, dan Kherson Masuk Rusia
Paus Fransiskus Memohon pada Putin untuk Menghentikan Kekerasan dan Kematian di Ukraina
Jokowi, Biden, Raja Salman, Kaisar Naruhito, hingga Putin Ucapkan Selamat HUT ke-73 RRC
Putin Keluarkan Dekrit, Putuskan PLTN Zaporizhzhia yang Sebelumnya Milik Ukraina Jadi Aset Federal Rusia