SINAR HARAPAN - PASUKAN Rusia di Ukraina kehabisan senjata dan warga Rusia kini menyadari bahwa invasi terhadap Ukraina adalah sebuah langkah yang salah perhitungan.
Hal ini dikatakan kepala Badan intelijen siber Inggris GCHQ Jeremy Fleming, Selasa 11 Oktober 2022.
"Kami tahu, dan para komandan Rusia di lapangan tahu, bahwa pasokan dan amunisi mereka kini telah habis," kata Sir Jeremy Fleming.
Baca Juga: Biden Berjanji Sediakan Lebih Banyak Senjata untuk Ukraina Setelah Serangan Rusia pada Senin
Hal ini disampaikannya dalam pidato di lembaga pemikir Royal United Services Institute (RUSI) di London.
"Pasukan Rusia kelelahan. Eksploitasi tahanan untuk dukungan, dan kini mobilisasi puluhan ribu personel wajib militer yang belum berpengalaman, menunjukkan sebuah situasi yang putus asa," katanya.
Kepala mata-mata Inggris itu juga menuturkan bahwa warga biasa Rusia "kabur dari wajib militer, dan menyadari mereka tidak dapat lagi bepergian."
Baca Juga: Perusahaan Mark Zuckerberg Meta Dimasukkan Rusia ke Daftar Organisasi Ekstrimis dan Teroris
"Mereka sadar akses ke teknologi modern dan pengaruh eksternal akan dibatasi secara drastis," ujarnya.
"Mereka (warga Rusia) merasakan sejauh mana penderitaan kemanusiaan yang mengerikan yang disebabkan perang yang dipilih olehnya," kata Fleming merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Fleming juga mengatakan tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis oleh Rusia.
Baca Juga: Peringatkan Soal Penggunaan Nuklir, G7 Ancam Rusia Bakal Hadapi Konsekuensi Akan Parah
Ia meyakini bahwa doktrin Rusia dan pendekatan Putin untuk perang ini semoga (penggunaan nuklir) masih jauh dari kenyataan.
Pidato Fleming disampaikan sehari setelah Rusia meluncurkan puluhan rudal ke kota-kota Ukraina.
Fleming menyebut menurut Putin ini adalah balasan atas ledakan yang terjadi sehari sebelumnya di Jembatan Kerch yang menjadi penghubung antara Krimea dan Rusia.***
Artikel Terkait
Kepala Administrasi Militer Kherson Minta Putin Menerima Wilayahnya Masuk ke Rusia
Referendum Keempat Wilayah Selesai, Putin Akan Resmikan Donetsk, Lugansk, Zaporozhye, dan Kherson Masuk Rusia
Rusia Sebut NATO Pernah Melakukan Latihan Militer di Dekat Lokasi Kebocoran Nord Stream, Ini Tanggapan Barat
Empat Wilayahnya Dicaplok Rusia, Ukraina Resmi Ajukan 'Jalur Cepat' untuk Masuk Keanggotaan NATO
Turki Nyatakan Tak Mengakui Pencaplokan Donetsk, Luhansk, Herson dan Zaphorizhia oleh Rusia
Rusia Kumpulkan Fakta Soal Kebocoran Nord Stream, Sebut Beberapa Data Tunjukkan Keterlibatan Barat
Gegara Perang Rusia di Ukraina, 67 Persen Warga Jepang Lakukan Upaya Penghematan Listrik
Pemerintah Jepang Mengusir Seorang Pegawai Konsulat Rusia di Sapporo
Setelah Lakukan Penjualan Barang-barang Sisa, H&M Tutup 42 Tokonya di Rusia
Putin Keluarkan Dekrit, Putuskan PLTN Zaporizhzhia yang Sebelumnya Milik Ukraina Jadi Aset Federal Rusia