SINAR HARAPAN - Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina mengatakan, Kremlin tahu mereka harus memainkan 'kartu' mereka dengan baik.
Sebab, jika musim panas ini berjalan dengan baik di negara-negara Eropa, pembicaraan untuk menemukan kompromi dengan Rusia akan selamanya di luar meja politik dunia.
Seperti yang terjadi, kemungkinan skenario seperti itu cukup tinggi.
Itulah mengapa Rusia memberanikan diri untuk mengacaukan situasi di UE dan AS dan menghasut orang untuk memberontak, kata sumber di lembaga itu seperti dikutip dari Ukrinform.
Rusia tidak berhasil memanfaatkan 'kelemahan' masyarakat demokratis.
Rezim Putin berusaha keras untuk mendorong topik kenaikan harga dan pemiskinan negara-negara di Barat.
Tujuan utamanya adalah untuk menyebabkan jatuhnya pemerintah negara-negara Eropa.
Pemilihan ulang berikutnya untuk mengalihkan perhatian Eropa dari kebijakan luar negeri dan peristiwa di luar negeri.
Apa cara Rusia untuk mengintimidasi dunia? Sebelum 24 Februari, Rusia tidak mengharapkan tingkat dukungan yang sangat besar dari negara-negara Barat untuk tentara dan ekonomi Ukraina.
Itulah sebabnya Kremlin sekarang terpaksa melakukan pemerasan langsung dan mencoba mengalihkan sorotan dari 'pertanyaan Ukraina' dan ke masalah domestik.
Untuk tujuan itu, Kremlin menciptakan tiga 'instrumen perang', yang seharusnya mengakhiri dukungan bagi Ukraina.
Instrumen pertama adalah pertanyaan tentang gas.
Artikel Terkait
Bicara dengan PM India, Putin Yakinkan Bahwa Rusia Lakukan Segala Cara untuk Segera Akhiri Konflik di Ukraina
Militer Rusia Dituding Merekrut Pemerkosa, Pembunuh, Perampok, Bahkan Kanibal untuk Berperang di Ukraina
Biden Peringatkan Rusia Akan Hadapi Konsekuensi Jika Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Rusia Sebut AS Akui Telah Mengevakuasi Sampel Strain Patogen dan Biomaterial Penduduk Ukraina
RI Sambut 'Black Sea Initiative' untuk Pastikan Pengiriman Pasokan Pangan dan Pupuk dari Ukraina
Gegara Invasi ke Ukraina, Rusia Dilarang Ikuti Undian Kualifikasi Euro 2024
Zelensky Sebut Lima Syarat Ini untuk Menciptakan Perdamaian Antara Rusia dan Ukraina
Uni Eropa Kembali Gelontorkan Pinjaman 'Jangka Panjang' pada Ukraina Senilai Rp73,5 Triliun
Negara-negara G7 Ogah Akui Refendum Palsu di Daerah Pendudukan Rusia di Ukraina
Ukraina Sebut 447 Jenazah Ditemukan Dikubur di Izium, Ada Jejak-jejak Penyiksaan dari Prajurit Rusia