• Rabu, 27 September 2023

Rusia Kumpulkan Fakta Soal Kebocoran Nord Stream, Sebut Beberapa Data Tunjukkan Keterlibatan Barat

- Senin, 3 Oktober 2022 | 09:17 WIB
Rusia kumpulkan fakta soal kebocoran Nord Stream, sebut beberapa data tunjukkan keterlibatan Barat.
Rusia kumpulkan fakta soal kebocoran Nord Stream, sebut beberapa data tunjukkan keterlibatan Barat.

SINAR HARAPAN - DIREKTUR Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia Sergey Naryshkin mengatakan Rusia terus mengumpulkan fakta mengenai sabotase terhadap Nord Stream.

Namun, tetapi beberapa data tidak langsung menurut mereka menunjukkan jejak Barat.

Dia membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara di program saluran televisi Rossiya-1 'Moscow. Kremlin. Putin.’

Baca Juga: Turki Nyatakan Tak Mengakui Pencaplokan Donetsk, Luhansk, Herson dan Zaphorizhia oleh Rusia

"Kami terus mengumpulkan fakta. Selama ini tidak langsung. Tapi data tidak langsung, baik data yang sudah dipublikasikan sebelumnya maupun data yang belum ada di ranah publik, tentu saja mengarah ke jejak Barat," katanya.

Ini dilakukannya saat menjawab pertanyaan dari jurnalis Pavel Zarubin.

Pada hari Selasa, perusahaan Nord Stream AG melaporkan tiga jalur pipa gas lepas pantai Nord Stream 1 dan 2 mengalami kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 26 September.

Baca Juga: Nord Stream 1 Disebut Jadi Senjata Putin dalam Melemahkan Ukraina dan Melawan Eropa

Ahli seismologi Swedia kemudian melaporkan bahwa dua ledakan telah dicatat di sepanjang jalur pipa Nord Stream.

Badan Energi Denmark melaporkan bahwa sejumlah besar gas telah tumpah ke laut.

Pesawat dan kapal dilarang mendekati lokasi lebih dekat dari lima mil laut.

Baca Juga: Pasokan dari Nord Stream Bakal Dihentikan Tiga Hari Mulai 31 Agustus, Harga Gas Eropa Langsung Melonjak Naik

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan bahwa kebocoran pada pipa Nord Stream berada di zona yang dikendalikan oleh badan intelijen AS.

Hal ini dikatakan kantor berita RIA Novosti melaporkan pada hari Kamis, ketika kebocoran keempat dilaporkan.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkan insiden itu sebagai sabotase.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: TASS, Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X