Provinsi tengah Quang Ngai, di mana kilang minyak utama berada, dan Quang Nam, rumah bagi situs Warisan Dunia Hoi An, diperkirakan akan terkena dampak terparah.
Rekaman dari televisi pemerintah menunjukkan orang-orang membentengi rumah mereka dengan batu bata dan karung pasir di provinsi Quang Nam.
Jam malam diberlakukan dan lebih dari 133.000 penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Pemerintah daerah juga memerintahkan jam malam di kota-kota wisata populer Danang dan Hue.
Baca Juga: Topan Hinnamnor Terjang Kota Pohang Korea Selatan, Sepuluh Orang Tewas dan 4.700 Terpaksa Mengungsi
Pihak berwenang berlomba untuk mengamankan daerah penghasil kopi di negara itu di utara wilayah Dataran Tinggi Tengah menjelang topan.
Menurut badan meteorologi, topan ini membawa kecepatan angin 134 kilometer per jam hingga 149 kilometer per jam pada Selasa pagi.
"Badai itu sangat kuat sehingga kami mulai merasakan dampaknya bahkan ketika badai itu belum mendarat," kata Mai Van Khiem.
Baca Juga: Topan Muifa Melibas Teluk Hangzhou, Dua Bandara Internasional Shanghai Berhenti Beroperasi
Artikel Terkait
Mengenal Kembali Situasi Kritis Badai Sitokin
Penyebab dan Gejala Badai Sitokin Akibat Covid-19
Bahaya Badai Sitokin Pada Pengidap Covid-19
Badai Salju Terjang Pantai Timur AS, Ribuan Penerbangan Dibatalkan
Dua Orang Tewas Setelah Mozambik Diterjang Badai Ana