SINAR HARAPAN - PRESIDEN Rusia Vladimir Putin pada hari Senin memberikan kewarganegaraan Rusia kepada mantan kontraktor intelijen AS Edward Snowden.
Kewarganegaraan ini diberikan sembilan tahun setelah ia mengungkap skala operasi pengawasan rahasia oleh Badan Keamanan Nasional (NSA).
Snowden melarikan diri dari Amerika Serikat dan diberi suaka di Rusia setelah membocorkan file rahasia pada tahun 2013.
Baca Juga: Rusia Tekankan Berikan Perlindungan Penuh pada Wilayah-wilayah yang Akan Adakan Referendum
File ini mengungkapkan operasi pengawasan domestik dan internasional yang dilakukan oleh NSA, tempat dia bekerja.
Pihak berwenang AS selama bertahun-tahun ingin dia kembali ke Amerika Serikat.
Tujuannya tentu saja untuk menghadapi pengadilan pidana atas tuduhan spionase.
Edward Snowden tak berkomentar soal tuduhan itu. Namun, belakangan namanya muncul dalam dekrit yang dikeluarkan Putin.
Putin dikabarkan menganugerahkan kewarganegaraan pada sekitar 72 orang kelahiran asing.
Artikel Terkait
Mantan Menlu Austria Sebut Tak Semua Negara Uni Eropa Ingin Terus Memberikan Pembatasan pada Rusia
Minta Rusia Tarik Senjata Berat dari PLTN Ukraina Zaporizhzhia, Macron Akan Kembali Telepon Putin
Paus Fransiskus Tegaskan Keinginannya untuk Temui Kepala Gereja Rusia, Patriark Kirill
Putin Tegaskan Rusia Akan Berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali November
Bicara dengan PM India, Putin Yakinkan Bahwa Rusia Lakukan Segala Cara untuk Segera Akhiri Konflik di Ukraina
Militer Rusia Dituding Merekrut Pemerkosa, Pembunuh, Perampok, Bahkan Kanibal untuk Berperang di Ukraina
Jejak Kekejaman Tentara Rusia di Izium Begitu Keji, Zelensky Minta Rusia Ditetapkan sebagai Negara Teroris
Biden Peringatkan Rusia Akan Hadapi Konsekuensi Jika Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Rusia Sebut AS Akui Telah Mengevakuasi Sampel Strain Patogen dan Biomaterial Penduduk Ukraina
Pasukan Rusia Disebut Terkepung dan Tak Bisa Bertahan, Biden Wanti-wanti Putin Hindari Senjata Nuklir