SINAR HARAPAN - KEMENTERIAN luar negeri Iran mengatakan pada hari Minggu, 25 September 2022 bahwa pihaknya memanggil duta besar Inggris.
Ini dilakukan untuk memprotes permusuhan yang diciptakan oleh media berbahasa Farsi yang berbasis di London.
Langkah itu dilakukan di tengah protes di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang terjadi dalam penahanan polisi.
Baca Juga: Iran Kecam Arab Saudi Eksekusi Mati 81 Narapidana, Sebut Langgar HAM
Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah juga melaporkan kementerian juga memanggil duta besar Norwegia untuk Iran.
Tujuannya untuk memprotes keras pernyataan presiden parlemen Norwegia, Masud Gharahkhani baru-baru ini.
Kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan setelah ditahan oleh polisi moral Iran memicu kerusuhan.
Baca Juga: Blinken Hadiri KTT Arab-Israel, Bahas Masalah Perjanjian Nuklir Iran dan Ukraina
Kerusuhan ini terjadi di seluruh provinsi Iran dan ibukota Teheran.
TV pemerintah menyatakan pada hari Sabtu bahwa 41 pengunjuk rasa dan polisi telah tewas sejak protes meletus pada 17 September.
Setidaknya ada 11 kematian dari kedua belah pihak sejak protes dimulai setelah pemakaman Amini, menurut AP.
Situs web kementerian luar negeri mengatakan telah memanggil duta besar Inggris untuk Iran.
Pemanggilan ini dilakukan pada hari Sabtu dan memprotes tuan rumah media kritis berbahasa Farsi.
Kementerian menuduh outlet berita telah memprovokasi gangguan dan penyebaran kerusuhan di Iran di bagian atas program mereka.
Artikel Terkait
China Laporkan Impor Pertama Minyak dari Iran Sejak Desember 2020
Australia dan Inggris Akan "Balas" Serangan Siber dari China, Rusia, Iran
Perjanjian Nuklir Iran Tak Bisa Disepakati Tanpa Pembebasan Tahanan AS
Qatar Berupaya Dekatkan Pandangan AS dan Iran
PM Israel-Presiden AS Bahas Soal Iran, Ukraina dan Rusia
Ekspor Minyak Iran Melonjak jadi 1 Juta Barel Lebih
Pembicaraan Nuklir Iran Kian Sulit
Pangkalan Militer Iran di Kermanshah Terbakar
Arab Saudi Rencanakan Putaran Baru Pembicaraan dengan Iran
Meski Ada Kesulitan, Perundingan Nuklir Iran Alami Kemajuan