SINAR HARAPAN - SALAH seorang warga negara Indonesia (WNI) di Nagoya, Jepang, Seriyawati menulis sebuah buku yang berjudul “Doa-doa dari Al Quran” dalam tiga bahasa, di antaranya bahasa Indonesia, Jepang dan Inggris.
Seriyawati saat dihubungi di Tokyo, Kamis menuturkan awal mula menulis buku tersebut untuk bahan ajar murid-muridnya yang belum memahami huruf alfabet dalam melafalkan doa.
“Anak-anak di sini di Jepang belajarnya itu pakai Katakana, mereka enggak belajar Latin atau alfabet,” katannya.
Seriyawati awalnya hanya menuliskan doa-doa dalam aksara Jepang Katakana dan Hiragana.
Kemudian difotokopi dan dibagikan kepada murid-muridnya, tetapi buklet tersebut seringkali hilang dan cepat rusak.
Akhirnya, dia terpikir untuk menulis buku dan menggunakan berbagai bahasa agar cakupan pembaca bukan hanya murid-muridnya saja.
Melainkan juga para Muslim di Jepang atau siapa pun yang tertarik belajar Al Quran.
Buku tersebut berisi doa dalam bahasa asli, yakni bahasa Arab, kemudian terdapat pelafalan huruf Latin dan huruf Katakana.
Atau aksara Jepang yang khusus digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa asing.
Baca Juga: 10 Ucapan dan Doa Menyambut Malam Lailatul Qadar: Cocok Dikirimkan Lewat WhatsApp atau Status Medsos
Kemudian, doa-doa tersebut disertakan terjemahan dalam tiga bahasa, di antaranya bahasa Jepang, Indonesia dan Inggris.
“Saya tambahkan terjemahannya biar semua orang bisa mempelajarinya. Kebetulan saya juga punya murid online dari Prancis. Jadi, memang dia enggak bisa bahasa Jepang dan Indonesia. Saya pikir bisa belajar dari buku ini karena ada bahasa Inggris, bahasa internasional,” ujarnya.
Dia menambahkan murid-muridnya pun berasal dari berbagai macam keturunan, tidak hanya Indonesia tetapi juga Jepang, Bangladesh dan Uzbekistan.
Artikel Terkait
Dokter Handoko Gunawan Tumbang, Doa Netizen Mengalir
Tiga Orang Terluka, Mobil Dibakar dalam Bentrokan di Swedia Menyusul Rencana Pembakaran Alquran
Politisi Anti Islam Denmark Rasmus Paludan Sebut Ingin Membakar Alquran Lebih Banyak Lagi
Kaspersky Laporkan Email Spam Paling Banyak Beredar di Asia Pasifik, Termasuk Indonesia, Malaysia, dan Jepang
Pemerintah Jepang Sederhanakan Sistem Karantina Covid 19, Prosedur Bisa Diselesaikan dengan Hp
Drakornya Sukses, 'Extraordinary Attorney Woo' Menerima Tawaran untuk Diadaptasi ke AS, Jerman, hingga Jepang
Ghibli Park Segera Dibuka di Jepang, Ajak Penggemar Totoro Menjelajah di Dunia Animasi yang Menggemaskan
Topan Nanmadol Bikin Badan Meteorologi Jepang Desak Penduduk Evakuasi Bagian Selatan Pulau Kyushu
Ilmuan Jepang Kembangkan 'Kecoak Cyborg' yang Bisa Jadi 'Tim Penyelamat' Saat Manusia Hadapi Bencana