SINAR HARAPAN - UNI Emirat Arab (UAE) mengecam keras serangan teroris yang menargetkan Kedutaan Besar Rusia di ibu kota Afghanistan, Kabul, yang menimbulkan korban jiwa dan juga korban luka.
UAE menekankan pentingnya perlindungan terhadap misi diplomatik sesuai dengan norma-norma dan piagam yang mengatur pekerjaan diplomatik.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Kerja sama Internasional (MoFAIC) mengonfirmasi bahwa UAE menyatakan kecaman keras mereka atas tindakan kriminal ini.
MoFAIC juga menyampaikan penolakan permanen atas segala bentuk kekerasan dan terorisme yang bertujuan mengganggu keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip moral dan kemanusiaan.
MoFAIC turut menyampaikan rasa belasungkawa dan simpati kepada Pemerintah dan Federasi Rusia beserta rakyat mereka, rakyat Afghanistan dan keluarga korban kejahatan keji ini.
Pihaknya berharap agar para korban luka segera diberikan kesembuhan.***
Artikel Terkait
Hubungan Iran dan Rusia Semakin Mesra, Lakukan Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Militer
Gegara Serangan Rusia, PLTN Zaporizhzhia Terputus dari Jaringan Ukraina untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah
Ketua Dewan Keamanan Rusia Sebut Harga Gas Eropa Bisa Mencapai 5.000 Euro di Pasaran Sebelum Akhir 2022
Dihadiri Delegasi dari AS, China, Rusia, hingga Uni Eropa Kominfo Buka Sidang Kelompok Kerja DEWG G20 di Bali
Pentagon Sebut Rusia Kesulitan Dapatkan Tentara untuk Perang, Banyak Rekrutan Baru Tua dan Kurang Pelatihan
Perwakilan Rusia di PBB Minta Amerika Kembalikan Uang yang 'Diambil' Selama 20 Tahun Pendudukan di Afghanistan
10 Warga Sipil Terluka Gegara Serangan Dekat Zaporizhzhia, Rusia Dituduh Jadikan PLTN Pangkalan Militer
Rusia Akan Menangguhkan Pasokan ke Negara-negara yang Lakukan Pembatasan Harga Minyaknya
Eropa Disebut Tak Akan Mampu Lepas dari Ketergantungan Gas Rusia Bahkan pada 2027
China Menentang Pembatasan Harga Minyak Rusia yang Diajukan Negara-negara G7