SINAR HARAPAN - TIDAK mungkin memberlakukan embargo terhadap gas Rusia karena mengancam keruntuhan industri dan pengangguran.
Hal itu disampaikan Kanselir Austria Karl Nehammer pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.
“Posisi Austria sedemikian rupa sehingga tidak mungkin memberlakukan embargo terhadap gas," ujar politisi itu seperti dikutip dari TASS.
"Bukan hanya karena Austria bergantung pada gas Rusia, industri Jerman juga bergantung padanya," lanjutnya.
"Dan jika runtuh, industri Austria juga akan runtuh; kita akan menghadapi pengangguran massal," ujarnya lagi.
Situasi di Ukraina menunjukkan bahwa sanksi yang telah disetujui bertindak tidak cukup cepat, kata Nehammer.
Baca Juga: Jerman Ketar-ketir Hadapi Musim Dingin, Pasokan Gas dari Rusia Berkurang Terkendala Sanksi
"Ini karena tentara Rusia dan Federasi Rusia memiliki ketahanan karena ukuran dan kemampuannya, yang masih bisa ditunjukkan," kata kanselir itu.
Nehammer pada saat yang sama menyatakan keyakinannya bahwa 'sanksi cerdas' akan lebih efektif.
Artikel Terkait
Hadapi Sanksi, Putin dan Presiden Belarusia Nyatakan Saling Mendukung Secara Konseptual
Turis Rusia di Bali dan Thailand Kehabisan Uang Akibat Sanksi Ekonomi
Perwakilan Uni Eropa Setujui Kembali Paket Sanksi untuk Rusia
Tetap Netral, Malaysia dan Vietnam Nyatakan Tak Mendukung Sanksi Kepada Rusia
Dampak Sanksi Ekonomi: Orang Rusia Stres, Timbun Antidepresan dan Pil Tidur
Erdogan Nyatakan Turki Tak Akan Ikut-ikutan Beri Sanksi pada Rusia
Jubir Kemlu Rusia: Ekonomi Uni Eropa Dirusak, Hanya AS yang Dapat Keuntungan dari Sanksi Anti-Rusia
Kasus COVID 19 Tak Juga Mereda, Otoritas Beijing Mulai Jatuhkan Sanksi Terhadap Berbagai Pihak
Hongaria Belum Setuju, Uni Eropa Gagal Sepakati Sanksi Embargo Minyak Rusia
Putin Sebut Negara Barat Gagal Menghancurkan Rusia, Ekonomi Rusia Tahan Terhadap Sanksi Barat yang 'Gila'