Kremlin Tegaskan Kesepakatan Gandum di Istanbul Tak Akan Hentikan Operasi Militer Rusia di Ukraina

- Selasa, 26 Juli 2022 | 10:20 WIB
Kremlin tegaskan kesepakatan gandum di Istanbul tak akan hentikan operasi militer Rusia di Ukraina (Unsplash)
Kremlin tegaskan kesepakatan gandum di Istanbul tak akan hentikan operasi militer Rusia di Ukraina (Unsplash)

SINAR HARAPAN - KOMITMEN Rusia berdasarkan kesepakatan gandum Istanbul yang mengatur masalah biji-bijian tak menghalanginya untuk melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina.

Masalah di luar kesepakatan gandum Istanbul ini menurut Kremlin telah dikonfirmasi oleh PBB. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Senin, 25 Juli 2022 setelah kunjungannya ke Republik Kongo.

"Rekan-rekan Barat kami telah mengembangkan keterampilan menyajikan berita apa pun dengan cara memutar, dengan cara yang akan memfasilitasi penggunaannya melawan Rusia," ujarnya.

Baca Juga: Afganistan Krisis Ekonomi, Taliban Bayar Pegawai dengan Gandum

"Tidak mengherankan bagi saya. Adapun episode <…> di Odessa, tidak ada di kelemahan yang dilakukan Rusia, termasuk di bawah perjanjian yang ditandatangani pada 22 Juli di Istanbul, yang dapat menghalangi kami melanjutkan operasi militer khusus dan menyerang infrastruktur militer dan target militer lainnya," katanya.

"Dan perwakilan sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa, omong-omong, jika saya menganggapnya benar, mengkonfirmasi interpretasi dokumen ini kemarin," ujarnya lagi.

Menurut Lavrov, setelah serangan Rusia di infrastruktur militer pelabuhan Odessa, rudal jelajah anti-kapal Harpoon tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia.

Baca Juga: Afganistan Krisis Ekonomi, Taliban Bayar Pegawai dengan Gandum

 

Selain itu, diplomat top Rusia itu menegaskan tidak ada hambatan untuk pengiriman gabah sesuai dengan kesepakatan Istanbul.

"Para ahli objektif mengkonfirmasi apa yang telah kami katakan sejak awal, bahwa terminal biji-bijian pelabuhan Odessa terletak jauh dari bagian militer dan tidak ada hambatan untuk pengiriman biji-bijian ke kontraktor berdasarkan perjanjian Istanbul dan kami tidak menciptakannya," tegasnya. 

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mengirimkan serangan dengan senjata presisi terhadap lokasi pabrik perbaikan kapal di Odessa.

Baca Juga: Rusia Sebut Siap Bicara Soal Ekspor Gandum dan Produk Pertanian kepada Prancis dan Jerman

Ini menghancurkan sebuah kapal perang di dermaga dan depot rudal Harpoon yang dipasok AS.

Serangan itu melumpuhkan kapasitas produksi perusahaan untuk perbaikan dan peningkatan kapal Angkatan Laut Ukraina, tambah jenderal itu.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: TASS

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Medvedev: Kiamat Nuklir Makin Dekat

Kamis, 23 Maret 2023 | 23:35 WIB
X