Jerman Ketar-ketir Hadapi Musim Dingin, Pasokan Gas dari Rusia Berkurang Terkendala Sanksi

- Selasa, 26 Juli 2022 | 10:09 WIB
Jerman ketar-ketir hadapi musim dingin, pasokan gas dari Rusia berkurang terkendala sanksi (Twitter.com/@GazpromEN)
Jerman ketar-ketir hadapi musim dingin, pasokan gas dari Rusia berkurang terkendala sanksi (Twitter.com/@GazpromEN)

SINAR HARAPAN - WAKIL Kanselir Jerman, Menteri Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim Robert Habeck memperingatkan tentang situasi listrik yang serius di negara itu, yaitu Jerman kekurangan pasokan gas.

Masalah Jerman kekurangan pasokan gas ini terjadi di tengah pengurangan lebih lanjut pasokan gas dari Rusia, seperti dikatakannya pada siaran TV ARD Senin yang dikutip dari TASS.

"Kami menghadapi situasi yang serius. Sudah waktunya bagi semua orang untuk memahami itu," kata Habeck, seraya menambahkan bahwa karena Jerman kekurangan pasokan gas, negara itu harus mengurangi konsumsi gasnya.

Baca Juga: Ukraina Sebut Kantor Intelijen Jerman Menyadap Telepon dari Rusia yang Membahas Kekejaman di Bucha

"Kami sedang mengerjakannya," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah harus dilaksanakan secara berurutan.

Dia mencatat ada beberapa pasokan gas dari Belanda dan Norwegia.

"Semuanya sekarang tergantung pada seberapa hemat kita," katanya, berbicara tentang kemungkinan skenario untuk musim dingin.

Baca Juga: Rusia Sebut Siap Bicara Soal Ekspor Gandum dan Produk Pertanian kepada Prancis dan Jerman

Menurut Habeck, pasokan gas untuk industri akan berkurang sebelum rumah pribadi atau infrastruktur penting seperti rumah sakit mengalami kekurangan gas.

Diakuinya hal ini akan mengganggu rantai produksi tertentu baik di Jerman maupun di Eropa.

"Hal ini perlu dihindari dengan segala cara. Inilah mengapa Jerman harus mengurangi konsumsi gasnya hingga 15-20 persen," kata Habeck.

Baca Juga: Temui Zelensky, Presiden Prancis, Kanselir Jerman, dan PM Italia dalam Perjalanan Menuju Ukraina

Pada hari Senin, Gazprom Rusia mengumumkan bahwa mereka harus menangguhkan pengoperasian turbin Siemens lainnya karena telah mencapai titik perbaikan ibukotanya.

Ini akan mengakibatkan kapasitas stasiun kompresor Portovaya turun menjadi hampir setengahnya, dari 67 menjadi 33 juta meter kubik per hari.

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan tentang hal itu pekan lalu.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: TASS

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X