Pertama Kali Tinggalkan Kawasan Soviet Setelah Invasi Ukraina, Putin Temui Presiden Iran di Teheran: Ada Apa?

- Rabu, 20 Juli 2022 | 11:27 WIB
Pertama kali tinggalkan kawasan Soviet setelah invasi Ukraina, Putin temui Presiden Iran di Teheran. (TASS)
Pertama kali tinggalkan kawasan Soviet setelah invasi Ukraina, Putin temui Presiden Iran di Teheran. (TASS)

SINAR HARAPAN - PRESIDEN Rusia Vladimir Putin, tiba di Teheran pada hari Selasa, 19 Juli 2022.

Pada hari ini, Putin mengadakan pertemuan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, seperti dikutip dari TASS.

Percakapan tersebut berlangsung di kantor Presiden Republik Islam Iran. Ini adalah pertemuan ketiga mereka tahun ini.

Baca Juga: Putin dan Erdogan Makin Mesra, Dalam Waktu Dekat Segera Gelar KTT Rusia-Turki

Putin dan Raisi juga telah berbicara dua kali melalui telepon. Presiden Rusia juga dijadwalkan untuk melakukan percakapan dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Seperti yang dicatat oleh ajudan Kremlin Yury Ushakov sebelumnya, dalam pertemuan ini Putin dan para pemimpin Iran bertukar pandangan tentang aspek-aspek utama kerja sama bilateral.

Juga tentang masalah keamanan internasional dan regional, termasuk situasi saat ini di sekitar Rencana Aksi Komprehensif Bersama tentang program nuklir Iran (JCPOA).

Baca Juga: Nyatakan Kesiapan Penuhi Permintaan Pertanian RI, Putin: Rusia Siap Penuhi Permintaan Pupuk Negara Sahabat

Perwakilan Kremlin menyebut Teheran sebagai mitra penting Moskow, menunjukkan bahwa hubungan kedua negara bersahabat.

Kedua negara disebut perwakilan Kremlin memiliki sejarah berabad-abad dan berkembang sangat efektif di berbagai bidang.

Ushakov mencatat bahwa Rusia dan Iran memiliki rencana untuk membawa kerja sama bilateral ke tingkat yang baru, tingkat kemitraan strategis.

Baca Juga: RI Siap Jembatani Komunikasi Rusia dan Ukraina, Jokowi: Saya Telah Menyampaikan Pesan Zelensky untuk Putin

Sehingga perjanjian antarnegara yang sesuai saat ini sedang dipersiapkan.

Isu peningkatan kerja sama Rusia-Iran di bidang ekonomi sangat relevan mengingat pengetatan sanksi Barat terhadap Rusia.

Juga prospek penandatanganan perjanjian permanen antara Iran dan Uni Ekonomi Eurasia tentang zona perdagangan bebas pada 2022.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Berbagai Sumber, TASS

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Akhir Pahit Etnis Armenia di Nagorno-Karabakh

Jumat, 29 September 2023 | 07:15 WIB
X