SINAR HARAPAN - KIEV akan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Moskow hanya setelah 'kekalahan di medan perang' yang terakhir, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba.
“Mari kita ubah situasi di depan, dan kemudian kita akan berbicara. Semua orang mengerti bahwa pembicaraan terkait langsung dengan situasi di depan," ujarnya.
"Saya mengatakannya kepada semua mitra: Rusia akan duduk di meja perundingan hanya setelah kekalahan di medan perang. Kalau tidak, itu akan menjadi bahasa ultimatum lagi," katanya dalam wawancara dengan Forbes Ukraina seperti dikutip dari TASS, dirilis pada Senin.'
Baca Juga: Menyusul Langkah Nike, Brand Kosmetik Terkenal Sephora Ikut Hengkang Dari Rusia
Menurut diplomat top Ukraina, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memiliki posisi prinsip dalam hal ini.
"Dia tidak mengesampingkan kemungkinan pembicaraan, tetapi tidak ada alasan bagi mereka sekarang, dengan mempertimbangkan perilaku agresif Rusia," katanya.
Kuleba menambahkan bahwa presiden mengatakannya dengan cukup jelas kepada para pemimpin Barat yang telah mengisyaratkan kemungkinan pembicaraan.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Seninbahwa Kiev tidak menginginkan perdamaian.
Maria Zakharova saat itu mengomentari kata-kata Kuleba dan telah menolak pembicaraan dengan Moskow di bawah dikte Washington.
"Ini adalah jawaban untuk semua yang menuduh Rusia menghindari pembicaraan dengan rezim Kiev: rezim Kiev telah menolak mereka sendiri," ujar Zakharova.
Baca Juga: Zelensky Pecat Kepala Dinas Keamanan dan Jaksa Tinggi Ukraina Atas Tuduhan Bekerja Sama dengan Rusia
"Kuleba telah mengkonfirmasinya sekali lagi hari ini. Namun, dia lupa menambahkan bahwa itu bukan posisi negara Ukraina, tetapi lagu Washington yang ditangkap oleh rezim Kiev," ujar Zakharova lagi.
"Tetapi fakta bahwa [Presiden Ukraina Vladimir] Zelensy dan timnya (setidaknya, yang tersisa) tidak menginginkan perdamaian telah dikonfirmasi," tulisnya di saluran Telegramnya.
Sekretaris pers kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan pada 3 Juli bahwa ada negara-negara yang mempertaruhkan permusuhan lebih lanjut 'jangan biarkan Ukraina berpikir atau berbicara tentang perdamaian.'
Artikel Terkait
Rusia Hormati Indonesia, Nyatakan 'Tak Peduli' pada Kehadiran Zelensky di KTT G20 Bali
Khawatir Ada Serangan pada Anggotanya, NATO Adopsi Konsep Strategi Baru: Rusia Ancaman, China Pesaing
RI Siap Jembatani Komunikasi Rusia dan Ukraina, Jokowi: Saya Telah Menyampaikan Pesan Zelensky untuk Putin
Nyatakan Kesiapan Penuhi Permintaan Pertanian RI, Putin: Rusia Siap Penuhi Permintaan Pupuk Negara Sahabat
Disebut Melakukan Kejahatan Perang, Rusia Dituduh Menculik dan Menawan 8 Walikota Ukraina
Kota Lysychansk Dikuasai Rusia, Zelensky Harapkan Barat Kirim Senjata Jarak Jauh
Menlu AS Ajak Tekan Rusia dalam Pertemuan G20, Peringatkan China untuk Tak Membantu dalam Peperangan
Menlu Rusia: Indonesia Mungkin Mengabaikan Upaya untuk Memblokir Rusia dari Acara KTT G20 di Bali
Putin dan Erdogan Makin Mesra, Dalam Waktu Dekat Segera Gelar KTT Rusia-Turki
Menyusul Langkah Nike, Brand Kosmetik Terkenal Sephora Ikut Hengkang Dari Rusia