Bertemu Raja Salman dan MbS, Biden Singgung Pembunuhan Khashoggi Sambil Minta Saudi Pasok Lebih Banyak Minyak

Baca Juga: Pesawat Pribadi Masuki Wilayah Rumah Peristirahatannya, Presiden Biden dan Istrinya Diungsikan

Arab Saudi bersikeras bahwa pembunuhan Khashoggi adalah operasi jahat yang terjadi tanpa persetujuan atau sepengetahuan pejabat tinggi, termasuk MBS.

Mereka telah menolak temuan badan intelijen AS, dan juga mengatakan telah mengadili dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

Saudi mengadakan sambutan yang tenang untuk Biden di bandara di Jeddah. Biden disambut oleh gubernur Mekah, Pangeran Khalid bin Faisal, dan duta besar Saudi untuk AS.

Baca Juga: Rusia Kuasai Kota Industri Sievierodonetsk, Biden Umumkan Paket Senjata untuk Ukraina Senilai Rp10,1 Triliun

Sebelum kedatangan Biden, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Biden akan memaparkan visinya dalam di Timur Tengah selama pertemuannya di Arab Saudi.

“Dia bermaksud memastikan bahwa tidak ada kekosongan di Timur Tengah untuk diisi oleh China dan Rusia, bahwa kepemimpinan Amerika dan keterlibatan Amerika akan menjadi ciri kebijakan AS di kawasan ini," ujarnya.

"Dan bahwa kami bermaksud memainkan peran penting dalam hal ini. kawasan vital yang strategis secara berkelanjutan,” kata Sullivan.

Baca Juga: China Disebut Makin Agresif di Asia, Biden Akan Libatkan Militer Jika Taiwan Diserang

Biden mengadakan pembicaraan dengan Raja Saudi Salman di istana kerajaan di Jeddah dan kemudian presiden AS dan timnya melakukan sesi kerja dengan MBS dan para menteri Saudi.

AS sangat ingin melihat Arab Saudi dan mitra Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memompa lebih banyak minyak.

Tujuannya membantu menurunkan biaya bensin yang tinggi dan mengurangi tingkat inflasi AS tertinggi dalam 40 tahun.

Baca Juga: Ditentang Sejumlah Pihak, Biden Mengatakan 'Belum' Memutuskan Soal Perjalanan ke Arab Saudi

Biden akan bertemu dengan para pemimpin Arab yang lebih luas pada pertemuan di Jeddah pada hari Sabtu.