Konser Harry Styles Dibatalkan, Buntut Penembakan Membabi Buta di Kopenhagen

- Senin, 4 Juli 2022 | 10:35 WIB
Ilustrasi - Konser Harry Styles Dibatalkan, Buntut Penembakan Membabi Buta di Kopenhagen. (Pixabay)
Ilustrasi - Konser Harry Styles Dibatalkan, Buntut Penembakan Membabi Buta di Kopenhagen. (Pixabay)

SINAR HARAPAN - BEBERAPA orang tewas dalam penembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Kopenhagen pada Minggu, 3 Juli 2022, kata polisi Denmark.

Kepolisian menambahkan bahwa pihaknya telah menangkap seorang pria Denmark berusia 22 tahun dan tidak dapat mengesampingkan penembakan itu sebagai 'tindakan terorisme'.

Serangan itu mengguncang Denmark pada akhir pekan, tepat setelah negara itu menjadi tuan rumah tiga tahap pertama dari balap sepeda Tour de France.

Baca Juga: Tubuh Puluhan Imigran Gelap dari Meksiko yang Tewas Dilumuri Zat Beraroma Tajam, Ini Sebabnya

Ribuan orang Denmark bersorak di jalan-jalan di seluruh negeri selama ajang balap sepeda itu.

"Denmark dilanda serangan kejam pada Minggu malam. Beberapa meninggal. Bahkan lebih banyak lagi yang terluka," ujar Perdana Menteri Mette Frederiksen dalam sebuah pernyataan Minggu malam.

Keluarga tak bersalah yang sedang berbelanja atau makan di luar. Anak-anak, remaja dan dewasa," katanya lagi.

Baca Juga: Astaga, 46 Migran Ditemukan Tewas Secara Tragis Tertumpuk dalam Truk di Pinggiran Texas

"Ibu kota kami yang indah dan biasanya begitu aman berubah dalam hitungan detik," katanya.

"Saya ingin mendorong Denmark untuk berdiri bersama dan saling mendukung di masa sulit ini."

Kepolisian Kopenhagen mengatakan petugas bersenjata dikirim ke mal Field di ibu kota pada Minggu sore setelah menerima laporan penembakan itu.

Baca Juga: Aksi Penembakan di Kampus Heidelberg Jerman

Para petugas mengatakan kepada orang-orang di dalam mal untuk tetap tinggal dan menunggu bantuan.

Rekaman media lokal menunjukkan sekelompok pembeli yang ketakutan berlarian dari mal.

Polisi melancarkan pencarian besar-besaran di seluruh daerah Selandia pada Minggu pagi, kata Inspektur Kepala Kepolisian Soren Thomassen kepada wartawan.

Baca Juga: Gempa Mengguncang Afghanistan, 1.500 Orang Luka dan Sedikitnya 1.000 Orang Tewas

Polisi kemudian mengatakan tidak ada indikasi awal bahwa ada penembak lain. Thomassen menolak mengomentari kemungkinan motif atau apakah penembak itu diketahui polisi.

Rumah sakit utama ibu kota, Rigshospitalet, telah menerima 'sejumlah kecil pasien' untuk dirawat, kata seorang juru bicara, dan telah mengerahkan dokter dan perawat tambahan.

Tabloid Denmark BT menerbitkan rekaman video, yang tidak diverifikasi, yang dikatakan direkam oleh seorang saksi serangan itu, Mahdi Al-wazni.

Baca Juga: Kronologi Suram Penembakan Massal di Amerika Serikat, Ada 61 Kasus di 2021!

Rekaman tersebut memperlihatkan seorang pria dengan senapan besar berjalan melalui mal dan menyandang senjata itu di bahunya.

"Dia tampak sangat agresif dan meneriakkan kata-kata tak dikenal," kata Al-wazni kepada BT.

Rekaman yang diterbitkan oleh tabloid Ekstra Bladet menunjukkan satu orang dibawa dengan tandu oleh petugas penyelamat ke ambulans.

Baca Juga: Penembakan Anak-anak di Texas AS Bikin Jennifer Lopez Berduka, Serukan Pembentukan Undang-undang Preventif

"Orang-orang pertama mengira itu pencuri ... Kemudian saya tiba-tiba mendengar tembakan dan sembunyi ke belakang meja di dalam toko," seorang saksi mata, Rikke Levandovski, mengatakan kepada penyiar TV2.

Serangan itu muncul setelah penembakan mematikan di negara tetangga, Norwegia, terjadi pekan lalu.

Dalam peristiwa itu, dua orang tewas oleh seorang penembak tunggal di ibu kota NorwegiaOslo.

Baca Juga: Didakwa dengan Aksi Terorisme, Tersangka Penembakan Massal di New York Menyasar Orang Kulit Hitam

Ancaman teroris terhadap Denmark saat ini dinilai 'serius', dengan ancaman terbesar berasal dari 'Islamisme militan', menurut laporan terbaru dari Dinas Keamanan dan Intelijen Denmark.

Ancaman terhadap Denmark dari ekstremis sayap kanan dianggap berada pada tingkat 'umum', yang berarti ada kemampuan dan/atau niat dan kemungkinan perencanaan.

Denmark terakhir mengalami serangan militan pada 2015. Ketika itu, dua orang tewas dan enam petugas polisi terluka.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X