SINAR HARAPAN - RUSIA dituduh menahan delapan Walikota Ukraina di tengah perang antara dua negara Eropa Timur, menurut sebuah organisasi walikota di Ukraina.
Delapan walikota semuanya diduga diculik dalam empat bulan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina.
Banyak walikota berasal dari kota, desa, dan pemukiman yang masih diduduki di bagian selatan dan timur Ukraina, menurut Asosiasi Kota Ukraina.
Rincian tentang di mana para walikota ditahan atau kondisinya masih belum diketahui, tetapi penangkapan mereka telah memicu tuduhan kejahatan perang dari pihak berwenang Ukraina.
Walikota yang duduga terakhir mengalami penculikan adalah Petro Zbarovskyi, kepala desa Novotroitsky pada hari Jumat, 2 Juli 2022.
Walikota lainnya yang diculik adalah Ihor Kolykhaev dari Kherson, Valentina Kostenko dari Veliko Kopaniv, Dmytro Lyakhno dari Gornostaiv dan Serhii Khilchenko dari Khrestiv.
Artikel Terkait
Pemerintah Rusia Tak Menjamin Warga AS yang Ditangkap Tidak Hadapi Hukuman Mati
Legislator Top Rusia Ungkapkan Alasan Ukraina Tidak Memenuhi Kriteria untuk Pencalonan Anggota Uni Eropa
Belum Menutup Seluruh Lini Bisnisnya, Pemilik IKEA Berharap Bisa Balik Lagi ke Rusia
Menyusul Langkah IKEA, Nike Ikut Meninggalkan Rusia: Putuskan Menutup Permanen Toko-tokonya
Sama-sama Bakal Berpartisipasi dalam Forum G20 Indonesia dengan Menlu Rusia, Ini Komentar Jubir Menlu AS
Rusia Dituduh Tembaki Desa-desa di Ukraina dengan Fosfor, Kepala Administrasi Sumy: Amunisi Fosfor Dilarang!
Termasuk Dominos Pizza dan Subway, Berikut Daftar Perusahaan Makanan yang Menolak Keluar dari Rusia
Walau Termasuk Anggota NATO, Turki Ogah Ikut Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Apa Sebab?
Update! Rangkuman Terkini Serangan Militer Rusia di Ukraina Senin, 27 Juni 2022
Dituduh Tak Mematuhi Polisi, Rusia Tangkap Politisi Oposisi yang Menentang Kremlin