Polisi Tetapkan Tiga Warga Meksiko Jadi Tersangka Tewasnya 51 Migran dalam Truk di Pinggiran Texas

- Rabu, 29 Juni 2022 | 16:14 WIB
Aparat penegak hukum bekerja di lokasi orang-orang yang pada 27 Juni 2022 ditemukan tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, Amerika Serikat. (ANTARA/Reuters/Kaylee Greenlee Beal/as)
Aparat penegak hukum bekerja di lokasi orang-orang yang pada 27 Juni 2022 ditemukan tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, Amerika Serikat. (ANTARA/Reuters/Kaylee Greenlee Beal/as)

SINAR HARAPAN - KASUS kematian sedikitnya 51 imigran tewas dan terperangkap di dalam truk trailer tertutup di Texas, Amerika Serikat menunjukkan titik terang.

Dua warga Meksiko menjadi tersangka dalam kata pihak berwenang, pada Selasa, 28 Juni 2022.

Para korban, terdiri dari 39 pria dan 12 wanita ditemukan tewas pada Senin, 27 Juni 2022 di pinggiran San Antonio, Texas, dalam tragedi penyelundupan manusia paling mematikan itu.

Baca Juga: FBI Serbu Sinagoge di Texas untuk Bebaskan Sandera

Kedua tersangka yang bernama Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez pernah didakwa atas kepemilikan senjata api ketika tinggal di AS secara ilegal.

Hal ini terungkap menurut dokumen pengadilan dan pihak berwenang.

Para penyidik melacak STNK truk itu ke sebuah alamat di San Antonio yang kemudian mereka awasi. Kedua tersangka ditangkap secara terpisah ketika mereka keluar dari tempat itu.

Baca Juga: Thailand Tahan 19 Nelayan RI yang Tangkap Ikan Ilegal Dekat Phuket

Tersangka ketiga, seorang warga AS yang mengemudikan truk itu, juga dibawa ke tahanan dan akan diseret ke pengadilan.

Namun, dia masih dirawat di rumah sakit hingga Selasa malam, kata seorang pejabat Meksiko.

Truk trailer tersebut diparkir di pinggiran San Antonio. Di kawasan itu, suhu udara mencapai 39,4 derajat Celcius.

Baca Juga: AS Peringatkan Soal Ekstremisme Setelah Serangan Sinagoge di Texas

Mayat-mayat ditemukan di dalam kendaraan itu dan berserakan di beberapa blok, setelah pintu belakang trailer dibuka, menurut seorang penegak hukum setempat, Selasa.

Pihak berwenang mengatakan tidak ditemukan persediaan air atau alat pengatur suhu di dalam truk itu.

Para pejabat mengatakan ada 'tumpukan mayat' dan tubuh beberapa migran terasa panas saat disentuh.

Baca Juga: Penembakan Anak-anak di Texas AS Bikin Jennifer Lopez Berduka, Serukan Pembentukan Undang-undang Preventif

"Sulit untuk dikatakan," kata Wali Kota San Antonio Ron Nirenberg kepada MSNBC.

Dia menambahkan bahwa masyarakat di wilayahnya bergantung pada migran karena kekurangan pekerja. "Ini adalah tragedi yang sulit dijelaskan," katanya.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa mengatakan insiden itu 'mengerikan dan memilukan'.

Baca Juga: Keluarga Korban Penembakan Sekolah Texas Menuntut Produsen Senjata Secara Hukum

"Mengeksploitasi orang-orang yang rentan demi keuntungan adalah hal yang tercela," kata Biden.

Dia bersumpah akan menindak perusahaan-perusahaan penyelundup bernilai miliaran dolar.

Ini telah ikut memicu rekor jumlah migran yang menyeberangi perbatasan Amerika Serikat Meksiko sejak dia menjabat pada Januari 2021.

Baca Juga: Astaga, 46 Migran Ditemukan Tewas Secara Tragis Tertumpuk dalam Truk di Pinggiran Texas

Sedikitnya 27 warga Meksiko, tiga Guatemala, dan empat Honduras diyakini menjadi korban tewas dalam insiden itu, menurut para pejabat dari ketiga negara tersebut.

Belum ada informasi tentang kewarganegaraan para korban yang lain.***

Editor: Rosi Maria

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X