SINAR HARAPAN - INVASI Rusia ke Ukraina memicu penghentian operasi dari perusahaan-perusahaan internasional.
Hal ini, belum pernah terjadi sebelumnya dari Rusia. Lebih dari 1.000 perusahaan asing telah mengurangi, menangguhkan, atau menghentikan operasi di Rusia.
Hal ini sudah terjadi sejak pimpinan negara tersebut memutuskan menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Baca Juga: Dua Gerai Starbucks di China Didenda Rp3 Miliar
Angka ini dilaporkan Sekolah Ekonomi Kyiv, seperti dikutip dari Al Arabiya.
Namun, berdasarkan data ada lebih dari 400 perusahaan yang menolak keluar dari Rusia, dan tetap berada serta beroperasi di Rusia.
McDonald's mengumumkan pada Mei 2022 bahwa akan meninggalkan Rusia.
Baca Juga: IKEA Restoran dan Kafe Resmi Dapatkan Sertifikasi Halal MUI
Perusahaan multinasional itu memutuskan menjual semua 850 lokasi di negara itu.
Beberapa gerai McDonald's yang dijual saat ini bahkan sudah beroperasi kembali dan dibeli oleh pengusaha lokal.
Artikel Terkait
Rusia Meminta Pasukan Ukraina yang Bertahan di Pabrik Kimia di Sievierodonetsk untuk Meletakkan Senjata
IKEA Putuskan Hentikan Bisnis Ritel di Rusia dan Belarus, Jual Empat Pabrik
Mayoritas Warga Amerika Percaya Ekonomi Negaranya Kolaps, Biden Salahkan Rusia Atas Inflasi AS
Putin Sebut Negara Barat Gagal Menghancurkan Rusia, Ekonomi Rusia Tahan Terhadap Sanksi Barat yang 'Gila'
Vodka 'Airmata Zelensky' Dijual di Rusia, Begini Penampakannya
Jurnalis Rusia Pemenang Nobel Perdamaian Jual Medalinya untuk Bantu Anak-anak Ukraina
Pemerintah Rusia Tak Menjamin Warga AS yang Ditangkap Tidak Hadapi Hukuman Mati
Legislator Top Rusia Ungkapkan Alasan Ukraina Tidak Memenuhi Kriteria untuk Pencalonan Anggota Uni Eropa
Sama-sama Bakal Berpartisipasi dalam Forum G20 Indonesia dengan Menlu Rusia, Ini Komentar Jubir Menlu AS
Rusia Dituduh Tembaki Desa-desa di Ukraina dengan Fosfor, Kepala Administrasi Sumy: Amunisi Fosfor Dilarang!